anakbola.net – Aditya Adandi Nasution merupakan bakat sepak bola muda Indonesia yang kini bergabung di Citra Raya Soccer. Jebolan pemain Liga Nusantara Jakarta ini sempat menarik perhatian media karena aksinya yang menawan di ajang tersebut.
Aditya sendiri mulai tekun berlatih sepak bola sejak usia 8 tahun. Ketika itu Adit begitu ia akrab disapa memilih menimba pengetahuan dan mengasah teknik bermain sepak bola di SSB PSV Spurs Cikampek. Berkat polesan dari Coach Andri Yuliadi, membuat Adit cilik dilirik banyak klub sepak bola papan atas. Beberapa klub yang berminat merekrutnya, yakni SSB Pupuk Kujang Cikampek, Asiop Apacinti, dan Persika Karawang U-19.
Kendati keinginannya untuk berlatih sepak bola tidak didukung oleh orang tua, tidak lantas menggerus tekadnya menjadi pesepakbola profesional seperti pemain idolanya, yakni Mesut Ozil dan Bambang Pamungkas. Bahkan Aditya mengaku, pernah dikurung oleh ibunya. Dan ketika sikap ngeyelnya untuk bermain bola tak terbendung, sebagai hukuman, sepatu bola miliknya turut dibakar oleh sang ibu.
Beruntung semangat yang tak kunjung padam itu mampu mengantarnya menjadi pesepak bola Junior yang berprestasi dan mampu menghasilkan pendapatan yang lumayan bagi dirinya dan keluarga. Meskipun di masa lalu Adit tak jarang harus bermain di liga ‘tarkam’ (antar kampung) dengan bayaran Rp 300 ribu.
Memiliki kecepatan di atas rata-rata menjadi modal Aditya bermain di posisi sektor sayap kanan. Dengan kemampuannya itu ia mampu memecah konsentrasi lawan, baik saat menggiring atau menjemput bola maupun melakukan pergerakan tanpa bola.
Oleh pelatihnya di Citra Raya Soccer, Coach Muhammad Anjas, pemain multifungsi ini tak jarang diturunkan sebagai gelandang pengangkut air. Berada di lini tengah, dia bisa bermain dengan sama baiknya. Selain piawai menyodorkan umpan-umpan matang, kecerdasan pemuda kelahiran Medan, 1 September 1997 dalam mengatur alur bola dan ritme permainan turut memberi kontribusi bagi kemenangan timnya.
Di luar aspek teknik, kematangan Aditya sebagai pesepakbola tampak dari karakter kepemimpinan yang ditunjukkan lewat caranya berkomunikasi dan merangkul rekan-rekan satu timnya untuk bermain dengan performa yang terbaik. Selain itu ia mampu mengambil keputusan dengan tepat dan bijak. Tak ayal, para pelatih mempercayakan ban kapten melingkar di lengannya.
Selama perjalanannya merumput di lapangan hijau, Adit telah banyak mengarungi turnamen dan atau liga sepak bola usia dini maupun sepak bola usia muda. Sejumlah prestasi turut diraihnya hingga usianya beranjak 22 tahun, antara lain tampil pada Liga Aspack of Karawang, Danone Nations Cup, Peruri Cup 2015, serta Liga Nusantara 2020.
Rata-rata dari penampilannya pada ajang tersebut, Adit kerap memboyong trofi “Best Young Player” (pemain muda terbaik). Sedangka di Liga Biskuat U-12, Aditya Adandi Nasution sukses menjadi penjaring gol terbanyak sehingga disematkan kepadanya predikat top scorer.
Semoga kedepan dengan kedisiplinan Adit berlatih serta kematangannya, didukung pembinaan dari klub Citra Raya Soccer maka terbuka jalan untuk menjalani debut di kasta tertinggi liga sepak bola profesional, baik di tanah air maupun di luar negeri. (RED)