anakbola.net – Muhammad Ghiffari merupakan salah satu siswa yang saat ini tengah mengenyam pendidikan di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Aceh, demi melanjutkan karir sebagai pesepakbola. Maklum saja, bisa mengenakan jersey Timnas Indonesia dan bermain di tim sepak bola profesional liga Indonesia merupakan impian dari pemuda yang akrab disapa Agip ini.
Kendati telah bergabung di PPLP Aceh namun ‘darah oranye – Jong Aceh’ yang deras mengalir dalam dirinya, membuat Agip kerap menyempatkan diri bersilahturahmi dengan saudara-saudara di ‘rumah’ lamanya, Jong Aceh Football Academy (Jong Aceh FA).
Di saat waktu liburnya, Agip seringkali tampak bergabung dalam sesi latihan bersama skuat Jong FA. Eratnya hubungan pemuda kelahiran 11 Maret 2004 silam dan akademi sepak bola yang satu ini, tidak lepas dari ikatan emosionalnya dengan head coach Jong Aceh Teuku Adee. Bahkan kepada coach Adee, Agip memanggilnya dengan sebutan Ayah.
Bergabung dengan Jong Aceh FA sejak usia 12 tahun Muhammad Ghiffari menjelma menjadi sosok attacking midfielder yang senantiasa menjadi tumpuan dan andalan bagi timnya. Selain ditunjang stamina yang bagus, dia juga memiliki akurasi umpan yang mumpuni. Sehingga bisa memanjakan para rekan-rekannya di lini depan.
Selama tampil bersama Jong Aceh FA, Agip dikenal sebagai gelandang serang dengan visi permainan nan cerdas. Dengan kelebihannya tersebut, pemain yang mengidolakan gelandang Persija Evan Dimas ini mampu berperan menjadi pengatur ritme atau tempo permainan.
Tak ayal telah banyak prestasi yang ditorehkan Agip selama menimba ilmu sepak bola dan merumput bersama teman-temannya di Jong Aceh. Diantaranya, berhasil membawa Jong Aceh FA menjadi runner up AJL (2017), kemudian sukses memboyong trofi juara Banda Aceh Youth Soccer Championship tahun 2019 lalu.
Bahkan baru-baru ini, Agip pun sukses menghantarkan tim sepak bola kecamatan Ulee Kareng meraih juara PSAA Cup U-22.
Selain piawai bermain pada posisi attacking midfielder, sebelumnya pemuda yang hobi jalan-jalan atau traveling itu pernah pula bermain sebagai centre back dan holding midfielder.
Meskipun demikian, kedepan ia perlu berlatih keras agar mempunyai bodybalance yang lebih baik lagi. Tujuannya ialah agar mampu beradu tubuh dengan pemain lawan saat mempertahankan atau merebut bola. Sehingga kemampuannya sebagai pemain sepak bola menjadi paripurna.
Berbekal pengetahuan tentang teori sepak bola, skill bermain dan pengalaman selama berada di bawah bimbingan ‘Sang Ayah’ dan staf pelatih di Jong Aceh Football Academy ditambah dengan materi pembelajarandi PPLP Aceh ‘kunci’ bagi Agip menuju jenjang sepak bola profesional telah berada dalam genggamannya. (RED)