anakbola.net – Tubuh rampingnya tak menghalangi Amelia Cahyanis lebih memilih menjadi seorang penjaga gawang. Dengan ketegaran dan keberaniannya di bawah mistar gawang, sosok dara manis ini begitu diandalkan untuk mementahkan serangan lawan.
Dalam permainan sepak bola, memang tak dapat dipungkiri jika keberadaan kiper cukup vital dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi rekan setimnya. Oleh karena itu sebuah tim amat membutuhkan kiper dengan kualitas mumpuni yang mampu menjaga gawang tetap aman. Kemampuan tersebut, tentu perlu dimiliki goal keeper seperti Amelia.
Kendati belum lama menekuni sepak bola telah menunjukkan perkembangan yang begitu pesat. Amelia sendiri baru berlatih sepak bola di SSB Gemplada Palembang pada penghujung tahun 2009 lalu. Amelia mengaku sempat merasa sedih saat berada di bangku cadangan, menanti giliran tampil. Namun hal itu justru dijadikannya motivasi agar dapat menjadi kiper seperti David De Gea, sang Idolanya.
Di tim SSB Gemplada Putri, Amel dikenal sebagai penjaga gawang gesit yang berani dalam mengambil alih bola di udara. Tubuh ringannya seakan-akan melawan gravitasi saat memetik bola yang hendak melewati garis gawang.
Kemampuan pelajar SMP Negeri 24 Palembang ini dalam membaca arah bola dan timingnya juga cukup cepat. Walaupun masih harus tetap mengasah diri jika hendak menjadi pemain sepak bola profesional. Terutama dalam menumbuhkan keyakinan dan keberanian, serta melatih refleks buat menjangkau bola dengan menjatuhkan badan ke tanah.
Demi meningkatkan skill dan pengalamannya, bersama SSB Gemplada, Amelia telah mengikuti sejumlah turnamen atau kompetisi. Diantaranya menjadi runner up Srikandi Cup U-16 beberapa waktu lalu. Gadis yang juga gemar bermain bulu tangkis itu pun pernah dinobatkan sebagai Best Goalkeeper. Prestasi tersebut menyimpan kesan tersendiri bagi Amel.
Teruslah tekun dan disiplin dalam menjalani latihan, Amelia Cahyanis. Agar, seiring bola yang kerap kau petik di udara maka segenap cita-cita buat membanggakan kedua orang tua dan menghantarkan SSB Gemplada ke pentas nasional kelak berada dalam ‘genggaman’. (BSD)
