Serba Serbi

Andil SMP Negeri 3 Kudus Dalam Karir Krisna

anakbola.net – Nama Krisna Sulistia Budianto, pelajar kelas 8 SMP Negeri 3 Kudus sekaligus sebagai pemain Gabsis Sambas U15 belakangan menjadi sorotan publik. Bahkan menjadi topik pembicaraan para pecinta sepak bola hingga ke warung Kopi di daerah asal klubnya, kabupaten Sambas.

Sukses yang diraih Krisna rupanya bukan hanya ‘buah’ dari kedisiplinan dan ketekunan dirinya berlatih. Namun wujud dari keberhasilan pembinaan yang sistematis dan berkelanjutan.

Usai menamatkan pendidikannya di salah satu Sekolah Dasar Islam Terpadu di Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, Jawa Tengah ia melanjutkan sekolah di SMP Negeri 3 Kudus.

Mulanya Agung Supardi, ayah Krisna kebingungan untuk menyekolahkan putranya itu di sekolah khusus sepak bola. Agung yang mendapat saran dari koleganya, lantas mendaftarkan Krisna ke SMPN 3 Kudus. Krisna pun lolos seleksi di sekolah tingkat pertama yang mempunyai kelas khusus olahraga (sepak bola).

Kepada anakbola.net Cucun Sulistyo, guru olahraga di sekolah tersebut menceritakan jika Krisna awalnya mengikuti seleksi offline yang dilaksanakan SMPN 3 Kudus. Dari postur, pengetahuan serta skill sepakbola yang menjadi salah satu penilaian, Krisna dinyatakan lulus.

Kelas khusus sepak bola tersebut dibentuk Cucun pada tahun 2009. Terselip niat ketika itu, ingin memberikan kesempatan kepada bibit-bibit pesepakbola muda di kabupaten kudus.

“Kurang-lebih mirip sekolah atlet di Ragunan”, ujar Cucun yang juga pelatih SSB Djarum Kudus berlabel lisensi C AFC (Asian Football Confederation).

Cucun Sulistyo saat membawa anak asuhnya menjuarai GSI 2019

Pada Oktober 2019 Cucun sukses membawa anak-anak dari SMPN 13 Kudus mewakili Jawa Tengah ke final Gala Siswa Indonesia (GSI). Jawa Tengah saat itu sukses menaklukkan perlawanan Bali di final. Gelar tropi juara GSI mereka boyong ke Kudus, Jawa Tengah.

Dalam membina para pesepakbola muda ini, SMPN 3 Kudus tidak sendiri. Dukungan dari perusahaan Djarum Kudus, membuat kolaborasi antara dunia pendidikan dan perusahaan swasta mampu melahirkan atlet sepak bola yang berprestasi dan dapat diandalkan.

Baca Juga:  Menjadi Kapten Tim Bukan Ambisi David Maulana

Menurut Cucun, Krisna dan siswa lainnya dalam sepekan mengikuti sesi pelatihan selama enam hari. Tiga hari dilakukan di sekolah, kemudian tiga hari lainnya dilanjutkan di SSB Djarum.

Untuk mendukung pembinaan atau pelatihan yang baik, Djarum Kudus diantaranya membangun lapangan sepak bola dengan ukuran sesuai standar tidak jauh dari SMPN 3.

Dengan memiliki lapangan sendiri tentu dapat mengintensifkan pelatihan kepada para siswa.
Karena menurut Cucun sebelumnya jadwal pelatihan bisa saja terganggu, mengingat mereka harus menyewa lapangan.

Dalam waktu kurang dari 2 pekan Krisna sukses meraih predikat Topskor Piala Soeratin U15 sekaligus mengantarkan timnya, Gabsis Sambas sebagai runner up. Lantas kini bergabung di pemusatan pelatihan Timnas U16, di Bekasi serta resmi diundang untuk mengikuti program Garuda Select di Inggris bulan April mendatang. Fenomena ini tak ubahnya ‘menanam benih di tanah yang subur’.

Semoga dengan pembinaan atlet khususnya pesepakbola termasuk didalamnya iklim kompetisi yang sehat, yang didukung seluruh stakeholders sepak bola sebagaimana dilakukan SMP Negeri 3 Kudus dapat melahirkan Krisna lainnya. (BSD)

Tampilkan Lainnya

Artikel Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button