AnakBola – Di tengah geliat sepak bola usia muda, ASSKA Kaltim hadir dengan breakthrough penting: memberi ruang bagi PSHB Putri untuk berlaga. Sebagai satu-satunya tim putri di Liga Muda Kaltim, PSHB Putri menjadi simbol harapan baru bagi pembinaan sepak bola wanita di tingkat usia dini dan muda.
Kompetisi bukan sekadar ajang unjuk kemampuan, tetapi juga character building yang membentuk mental, disiplin, dan kekompakan tim secara bertahap. Kesempatan yang diberikan ASSKA Kaltim ini menjadi fondasi penting bagi pengembangan sepak bola putri, baik secara individu maupun kolektif.
Pelatih kepala PSHB Putri, Fajar, menyampaikan bahwa tim ini lahir dari kecintaan mendalam para pemain terhadap sepak bola. “Tak ada mimpi yang tak bisa digapai selama mereka mau berusaha. Kami ingin PSHB Putri tetap menjaga femininity mereka, tetapi tetap tangguh dan karismatik di lapangan,” ungkapnya.
Salah satu pemain yang bercita-cita besar adalah Riski Wulandari, kapten tim yang mengidolakan Reva, bintang Timnas Putri Indonesia. Baginya, bermain di PSHB Putri bukan sekadar hobi, tetapi langkah awal menuju mimpi besar: mengenakan seragam kebanggaan Garuda di dada. (RED)
