Berita

Cekatan Di Bawah Mistar, Bagas Kiper Cadangan Yang Terampil Meracik Kopi

anakbola.net – Bukan pilihan utama bagi tim, namun penjaga gawang belia ini selalu siap dan tampil bagus saat dipercaya untuk bermain. Ia adalah Bagaskoro Novian Widayanto pemain yang bernaung di Sekolah Sepak Bola (SSB) BCR BG Balikpapan.

Menggemari sepak bola sejak usia 5 tahun, mendorong Bagas untuk menekuni hobi tersebut. Teknik dasar bermain sepak bola didapatkannya dari berlatih di SSB Pelita Jaya sejak tahun 2015. Namun karena mengikuti kepindahan orang tuanya ke Balikpapan, empat tahun berselang Bagas meninggalkan SSB Pelita Jaya, tempat dimana dia memperoleh bekal bermain sepak bola seperti sekarang.

Saat menginjakkan kaki di ‘Kota Minyak’ pada tahun 2019 lalu pemain jebolan SSB Pelita Jaya itu mulanya bergabung dengan SSB Rajawali Putra Borneo. Namun di sini bagas tak bertahan lama. Remajan kelahiran tahun 2006 ini kemudian pindah ke SSB BCR BG Balikpapan.

Walau masih seumur jagung keberadaannya di SSB BCR BG Balikpapan, Bagas ambil bagian menghantarkan tim nya menjadi runner up Liga TopSkor U-13 zona Balikpapan.

Sebagai penjaga gawang, pemain yang mengidolakan kiper Manchester United Sergio Romero itu memiliki kemampuan refleks di atas rata-rata. Kepercayaan diri yang tinggi saat meladeni duel satu lawan satu membuatnya lebih sigap dalam menggagalkan peluang pemain lawan mencetak gol.

Selain menjadi kiper, Bagas sempat pula menjajal posisi pemain bertahan, yakni di posisi bek kanan dan bek kiri. Keseriusannya mengasah skill pada posisi tersebut diperlihatkan dengan berlatih selama satu semester. Termasuk diturunkan sebagai bek kanan atau bek kiri dalam beberapa pertandingan.

Aksi Bagas di bawah mistar gawang.

Untuk menunjang penampilannya saat berlaga, Bagas rupanya wajib melakukan ritual khusus. Minum kopi hitam sebelum bertanding merupakan kebiasaan yang tak bisa ditinggalkannya. Di luar pertandingan, kopi hitam selalu ditegukknya saat mengawali dan di akhir latihan.

Baca Juga:  Hasil Trofeo Gemilang Asia Soccer School

Sama seperti Marc-Andre ter Stegen kiper Barcelona FC yang pandai meracik kopi. Bagas yang tak hanya lihai menjaga gawang pun terampil meracik kopi untuk disuguhkan selayaknya seorang Barista. Serius dengan hobinya yang satu ini, Bagas bahkan sempat mencicipi pelatihan barista (sebutan bagi orang yang meracik kopi di coffee shop).

Hobinya meracik kopi (sebagai barista) dan posisinya sebagai kiper di lapangan sepak bola rupanya mempunyai kemiripan. Pekerjaan barista mungkin terlihat sepele. Padahal tugas peracik kopi itu tak semudah yang dibayangkan. Karena menjadi barista dituntut memiliki keahlian yang paripurna. Baik dalam kemampuan memilih biji kopi (coffe beans), menguasai teknik meracik kopi dengan memadai, terampil menggunakan peralatan hingga menyajikan kopi dengan rapi.

Begitupun dengan tugas seorang kiper. Sepintas ia tampak hanya berdiam diri di bawah mistar gawang, melakukan pekerjaan yang remeh temeh dibanding pemain lainnya. Namun sesungguhnya sebagai benteng terakhir pertahanan pemain di posisi ini membutuhkan kemampuan baik secara teknik maupun mental yang mumpuni.

Belajar meracik kopi.

Selain itu menjaga tempat dan peralatan meracik kopi senantiasa bersih adalah tanggung jawab seorang barista. Demikian pula dengan kiper yang dituntut mampu melakukan clean sheet atau menjaga gawangnya dari kebobolan dalam suatu pertandingan. Dengan kemampuannya menyapu bersih bola-bola yang mengarah ke gawangnya, sangat mempengaruhi mental atau penampilan tim secara keseluruhan.

Sama halnya dengan pesepakbola junior lainnya, tentulah penikmat kopi Arabika ini tak luput dari kekurangan dan kelemahan. Kelemahan atau kelemahan itu sudah barang tentu tidak dijadikan penghalang untuk berkembang, sebaliknya justeru harus ditutupi atau ditingkatkan kemampuannya.

Saat ini postur tubuh Bagas yang kurang tinggi cukup mempengaruhi skill-nya dalam kemampuan mengantisipasi tendangan bebas.

Baca Juga:  Amankan 3 Poin, Barito FC Jaga Asa ke Semifinal PSGM Cup

Postur tinggi menjulang bagi penjaga gawang sangat bermanfaat bagi dirinya untuk menepis bola-bola lambung yang dilesakkan oleh lawan. Namun itu bukan faktor dominan. Kiper-kiper kelas dunia dengan tinggi di bawah rata-rata yang mampu tampil memukau, seperti Iker Casillas, Francesco Quintinim atau Jorge Campos semoga bisa menjadi motivasi bagi perkembangan Bagas. (MM/BSD)

Tampilkan Lainnya

Artikel Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button