Serba Serbi

Sekilas Tentang Barito FC Pasir Bunut, Antusiasme Sepak Bola Tarkam

anakbola.net – Sepak bola Indonesia tak pernah kehabisan cerita unik dan menarik. Ada saja kisah-kisah menarik di lapangan, maupun dari sisi-sisi lainnya. Ada fenomena tarkam atau turnamen antar kampung. Hal-hal seperti itu kadangkala sulit ditemui di negara-negara lain, alias hanya ada di negara Indonesia.

Meskipun sepak bola tarkam (antar kampung) merupakan sebutan bagi turnamen yang berjalan diluar ijin resmi dari induk resmi terbesar olahraga sepak bola di Indonesia yaitu PSSI. Bagi publik, sepakbola adalah suatu kerinduan. Tidak ada literatur sejarah yang bisa memastikan sejak kapan turnamen tarkam atau antar kampung diselenggarakan. Fenomena tersebut seolah menjadi tradisi yang terus menerus beriringan di sepakbola negara kita.

Selain sebagai olahraga yang paling digemari, hiburan masyarakat ini beberapa waktu lalu sempat direnggut begitu saja oleh Pandemi COVID-19. Dengan begitu dampak yang sangat dirasakan dari kebahagaian publik, terpaksa berhenti situasi yang sama tanpa aktifitas yang berhubungan dengan sepak bola.

Sepak bola menumbuhkan rasa memiliki, rasa memiliki klubnya karena kecintaannya terhadap daerah kelahirannya sendiri. Terkadang sedih atau bahagia selalu senantiasa menyertai kerinduan akan semua bisa berjalan dengan normal kembali seperti sebelumnya.

Tidak ada lagi yang dinamakan kerumunan orang-orang buat menonton sepak bola secara langsung di lapangan maupun stadion standar nasional.

Saat ini sepak bola merupakan olahraga yang paling digemari oleh masyarkat Indonesia ini, tidak terkecuali di sebuah kampung yang terletak di Desa Darma Kec. Darma Kabupaten Kuningan. Di daerah ini terdapat klub yang bernama Barito FC. Menarik untuk disimak sepintas ada kemiripan nama sebuah klub dengan peserta Liga 1 Indonesia, PS Barito Putera yang berasal dari Pulau Kalimantan tersebut.

Memang unik, untuk sebutan klub Barito FC di daerah ini. Barito sendiri memiliki kepanjangan nama dari ‘Barudak ti Tonggoh‘ (Anak-anak yang berasal dari suatu daerah dataran tinggi). Nama klub kecil dari kampung yang berada di Dusun Kopeng Kec. Darma – Kuningan Jawa Barat merujuk pada letak geografis daerahnya berada di dataran tinggi dari tempat-tempat dusun atau desa lainnya di sekitar Kecamatan Darma – Kuningan Jawa Barat.

Baca Juga:  Kompetisi Distop Karena Virus Corona, Seorang Wasit Lakukan Ini

Sebelumnya klub sepak bola ini sudah vacum sejak lama, dari tahun 1993. Namun berkat antusias pemuda-pemuda dan masyarakat yang peduli terhadap wadah pembinaan bakat-bakat potensial dalam kegiatan yang positif ini, mereka berhasil bahu membahu merangkul semua kalangan untuk bisa ikut serta dan berperan aktif terhadap pembentukan klub.

Usaha tersebut mulai dari menuangkan ide gagasan cara membentuk klub sampai mengajak para pengusaha-pengusaha di sekitar wilayah tersebut yang bisa dikatakan sudah sukses. Para pemuda tersebut merangkul kalangan pengusaha itu untuk menjadi sponsor dalam hal pembentukan klub.

Dampak positif bisa dirasakan dengan aktifnya kembali Barito FC Pasir Bunut. Antara lain masyarakat setempat bisa merasakan kembali euforia pertandingan antar kampung yang terjadi.

Di sini sepak bola menjadi sarana silaturahmi antar kampung. Walaupun tidak bisa dipungkiri, terkadang identik dibumbui konflik-konflik kecil. Kendati demikian orang-orang kampung tetap mengelola konflik secara arif dan bijaksana.

 

Para pemain Barito FC Pasir Bunut jelang laga perdana melawan Wanasaba FC, Jumat (31/7).

Dengan ‘kebangkitan’ Barito FC menunjukkan bahwa klub yang berada di Dusun Kopeng Kec. Darma – Kuningan Jawa Barat ini, telah memiliki budaya sepak bola khas. Meliputi pengetahauan sepak bola ‘tradisional’, kemudian mampu memenejemen klub sepak bola kampung, mengorganisasi permainan, serta menyusun strategi permainan. Tak hanya itu pengurus klub ini juga sukses dalam mengorganisir stakeholders sepak bola yang ada di wilayahnya, sehingga memiliki kepeduian terhadap kegiatan olahraga yang positif ini.

Dalam debut pertamanya hari Jumat 31 Juli 2020 kemarin menghadapi Klub Wanasaba FC, klub kebanggaan warga Dusun Kopeng ini mampu mengimbangi permainan lawan. Walaupun kemenangan masih menjadi milik Wanasaba FC dengan skor 5-2, namun para pemain Barito FC mampu menyarangkan 2 gol, diantaranya dicetak oleh Ilham dari titik tengah lapangan di menit ke-75. Menyusul gol dari Enuh pada menit 82′. Disayangkan memang pada laga tersebut Barito FC tidak mampu mengejar kekalahan.

Baca Juga:  Melakoni Laga Tandang, Mayang City FC Kalah Di Markas Porta 54 FC

Namun hasil pertandingan tersebut tetap menuai apresiasi dari barisan supporter Barito yang selalu loyal dan penuh totalitas dalam mendukung pemain-pemain kebanggaannya. Walaupun kalah secara hitungan angka, mereka senantiasa memberikan semangat sepanjang pertandingan.

Semoga kedepan Barito bisa menjadi klub yang berkembang, dengan pengelolaan yang mengarah layaknya klub profesional. Sehingga bisa menjadi percontohan di daerah-daerah lain yang bisa membawa dampak pengaruh positif, antara lain menjunjung suatu hal yang bisa membangun kebersamaan, menjadikan persatuan bagi setiap kelompok masyarakat yang satu dengan lainnya lebih solid lagi.

Karena bagaimanapun bagi masyarakat, sepak bola antar kampung (tarkam) adalah hiburan apalagi disaat status saat ini dalam menghadapi adaptasi kegiatan baru atau AKB ditengah belum berakhirnya masa pandemi ini, pertandingan tarkam menjadi salah satu hiburan dan kerinduan masyarakat dari kejenuhan selama mereka tidak banyak beraktifitas diluar rumah.

Selain hiburan, sepak bola juga bisa menghasilkan mata pencaharian bagi para pedagang-pedagang di tepi lapangan, khususnya di saat situasi sulit seperti sekarang. Itu di tingkat kampung, bagaimana di tingkat nasional? Semoga bisa kembali normal, dan semuanya berjalan seperti halnya sebelum pandemi virus Corona ada dan tidak berkepanjangan.

Maju terus persepakbolaan Indonesia..!!!

 

Fiki Priyatna, Ofisial Barito FC Pasir Bunut

 

Tampilkan Lainnya

Artikel Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button