anakbola.net – Sejak dihentikannya kompetisi Liga 1 musim 2020 dengan alasan keadaan darurat, keputusan PSSI itu rupanya mempengaruhi kondisi keuangan klub-klub peserta liga 1. Tak heran beberapa klub mengalami penyusutan pendapatan mereka, tak terkecuali dengan apa yang menimpa Bhayangkara FC.
Terdesak dengan kondisi itu, Chief Operating Officer (CEO) Bhayangkara FC, Kombes Pol. Sumardji mengatakan pihaknya telah mengajukan pencairan subsidi bulan Maret kepada PT Liga Indonesia Baru (PT LIB). Sayangnya surat pengajuan yang dikirimkan pada Sabtu (11/4) tak kunjung mendapat balasan dari PT LIB.
“Ya, kami (Bhayangkara FC) mengirim surat kepada PT LIB kemarin malam kaitannya dengan pencairan bulan Maret,” beber Kombers Sumardji (21/4).
Menurut Sumardji, selama pandemi virus Corona (COVID-19) ini, praktis klubnya tidak memiliki pemasukan. Pasalnya tidak ada ada lagi pertandingan Liga 1 yang digelar.
Sebagaimana diketahui, sumber pemasukan klub-klub Liga 1 untuk mengarungi kompetisi diantaranya berasal dari sponsor, tiket, marcandise serta subsisi dari PT LIB yang berjumlah Rp 5,2 Miliar.
CEO Bhayangkara ini juga mengeluhkan sikap para sponsor yang menutup diri karena kompetisi Liga 1 2020 masih dalam masa force majeure wabah virus corona.
“Karena memang tidak ada pemasukan klub sama sekali kan, artinya hanya bisa mengandalkan dari PT LIB. Selain itu sponsor untuk kondisi seperti ini tidak ada yang merealisasikan sehingga untuk menyambung hidup kami ajukan itu (pencairan subsidi),” ungkapnya.
Pada musim ini PT LIB kabarnya bakal memberi subsidi senilai Rp 5,2 miliar, terkecuali untuk Persipura Jayapura dan Persiraja Banda Aceh. Persipura dan Persiraja masing-masing mendapat subsidi Rp 5,7 miliar. Seyogyanya subsidi tersebut dicairkan setiap bulan selama kompetisi bergulir. (BSD)
