anakbola.net – Sepeninggal Ratu Tisha Destria, Ketua Umum PSSI telah menunjuk Yunus Nusi sebagai Plt Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, pada Senin (20/4). Selain melaksanakan tugas-tugas kesekjenan, Yunus juga secara khusus akan mempersiapkan pemilihan Sekjen PSSI definitif.
Bagi stakeholders sepak bola nasional keberadaan Sekjen PSSI diharapkan tidak hanya cakap dalam menjalankan organisasi dan tatalaksana PSSI sebagai federasi sepak bola di Indonesia. Sosok Sekjen PSSI diharapkan bisa pula berkoordinasi dengan semua pemangku kewenangan sepak bola di tanah air, tanpa terkecuali.
Idris, pelatih sekaligus pengurus Sekolah Sepak Bola (SSB) Ragunan United, Jakarta misalnya menghendaki kandidat Sekjen PSSI yang akan datang lebih memperhatikan pelaku-pelaku pembinaan sepak bola yang ada di Indonesia.
Menurut pelatih pesepakbola belia ini, jumlah SSB di Indonesia yang sangat besar harus diakui dan diakomodir oleh PSSI sebagai unsur penting dalam mencetak pemain. Karena itu peran SSB tidak bisa dilepaskan dari upaya PSSI dalam membangun sepak bola nasional, terutama dalam menggelar pembinaan usia dini.
Sebagai pengelola SSB, Idris mengharapkan adanya koordinasi dan pembinaan dari PSSI yang menjangkau SSB di seluruh pelosok nusantara.
Sapalah dan perhatikan kami yang ada di akar rumput,” pesan Idris buat calon Sekjen PSSI.
Harapan lainnya datang dari Abdul Fatah salah satu pemain PSP Sawangan , Depok, Jawa Barat kepada calon Sekjen PSSI. Pemain sepak bola yang kerap berlaga pada ‘Liga Tarkam’ di wilayah Jabodetabek ini berharap kondisi sepak bola nasional menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Untuk menggenjot prestasi sepak bola Indonesia, Abdul berpandangan bahwa PSSI sebagai induk organisasi sepak bola tanah air harus mempunyai Sekjen yang mampu mengelola dan mengembangkan struktur organisasi ini menjadi lebih profesional.
Calon Sekjen PSSI juga diharapkan mempunyai kapasitas untuk berkomunikasi dengan asosiasi sepak bola negara lain serta federasi sepak bola internasional.
Semoga calon Sekjen yang baru bisa bicara lebih di kancah internasional. Walaupun berat tetapi tak ada yang tak mungkin,” ujar Abdul penuh optimisme. (BSD)
