anakbola.net – Derby Sakaruhun mungkin itulah yang bisa dikatakan saat pertandingan antara Cilamba FC vs Barito FC Pasir Bunut yang digelar di lapangan Damarwulan kemarin sore, Selasa (11/8).
Tampil memukau walapun tanpa pemain tengah andalannya Edwin Marco, yang absen karena diganjar kartu merah pada pertandingan melawan Parenca FC, Minggu (9/8) tak menyurutkan semangat para pemain Barito FC lainnya saat melawan Cilamba FC.
Sejak peluit babak pertama tanda berlangsungnya pertandingan dimulai, para pemain Barito FC langsung tancap gas melancarkan serangan yang bertubi ke tim rival satu daerah. Turun dengan motivasi tinggi buat menunjukkan permainan terbaik di hadapan para pendukungnya, Laskar Barubeunang memperagakan permainan yang dibangun melalui kerjasama tim yang solid.
Tampil apik sembari menikmati jalannya pertandingan, dengan dimotori pemain andalannya, yakni Rizal Monieaga, Enuh Hidayat, dan Ilham skuat Barito FC perlahan-lahan mulai mengembangkan permainannya.
Gelombang serangan yang dibangun Barito, direspon oleh tim lawan Cilamba FC dengan agresif. Tak ayal kekokohan barisan pertahanan Baritom FC diuji oleh penyerang-penyerang Cilamba.
Namun berkat ketenangan dan kedisiplinan para pemain di lini belakang Barito, membuat serangan dari Cilamba berhasil dimentahkan. Selain itu penampilan gemilang kiper Barito FC Pasir Bunut Enda yang mencatatkan clean sheet dengan melakukan beberapa kali penyelamatan terhadap gawangnya dari kebobolan.
Meski kedua kesebelasan menyuguhkan permainan terbuka, tapi sampai dengan menit terakhir babak pertama skor kacamata, 0-0 masih belum berubah.
Faktor cuaca sepertinya turut mempengaruhi jalannya pertandingan, yang membuat pemain dari kedua kubu kesulitan menerapkan taktik yang semestinya. Pasalnya disepanjang pertandingan, lapangan sepak bola Damarwulan, kecamatan Darma, kabupaten Kuningan diguyur hujan cukup deras.
Kendati demikian, kondisi tersebut tidak menyurutkan gairah para suporter Laska Barubeunang yang tak henti-henti memompa semangat kepada para pemain idolanya yang tengah bertanding.
Saat jeda, pelatih Jajat Darajat memberikan instruksi kepada para pemain asuhannya untuk tampil lebih solid lagi, menjaga kekompakkan tim baik dalam mengatur dan mengontrol bola bola. Jajat juga memberi catatan agar para pemain perlu melakukan komunikasi dengan baik untuk menjaga daerahnya masing-masing.
Berbeda dari paruh pertama pertandingan, sejak kick off babak kedua para pemain Barito FC dan Cilamba FC mengawali permainan dengan penuh kehati-hatian dalam menjaga area pertahanannya masing-masing.
Barito FC sempat memperoleh peluang di menit ke-68. Bermula dari serangan yang diinisiasi lewat umpan yang disorongkan Rizal Monieaga kepada pemain sayap kanan Enuh Hidayat. Berhasil menguasai bola Enuh bisa merangsek ke jantung pertahanan Cilamba FC.
Kemelut di area pertahanan Cilamba tak terhindarkan, memaksa Jajang kiper mereka keluar dari sarangnya untuk menghentikan pergerakan Enuh Hidayat. Aksi kiper dengan tinggi 170 cm itu berbuntut pelanggaran karena menjatuhkan Enuh yang berpeluang mencetak gol. Dengan tegas wasit mengeluarkan kartu kuning dari sakunya buat Jajang.
Sayang tendangan bebas yang dilakukan oleh Rizal Monieaga belum bisa merubah kedudukan.
Jual beli serangan kembali berlangsung, tatkala Cilamba FC yang tampil dengan para pemain terbaiknya, beberapa kali mencoba meruntuhkan barisan pertahanan Barito. Bahkan sempat melepaskan tendangan yang mengarah ke gawang Barito. Beruntung Enda berhasil melakukan empat kali clean sheet dalam pertandingan ini.
Kepiawain Enda menjaga gawang, memberi ketenangan bagi para pemain depan untuk merobek pertahanan lawan. Tak ayal, ia pun layak disematkan predikat sebagai man of the match pada pertandingan kali ini.
Saat wasit meniupkan peluit tanda tanda berakhirnya pertandingan, skor imbang 0-0 tetap bertahan. Derby antara tim yang berbasis di kecamatan Darma, kabupaten kuningan Jawa Barat berkesudahan tanpa pemenang.
Menurut Fiki Priyatan, Ofisial Barito FC Pasir Bunut melakoni pertandingan kontra Cilamba FC para pemain sangat termotivasi, walau harus bermain dalam kondisi lapangan yang kurang ideal.
“Derby Sakaruhun kemarin (11/8), membuat para pemain termotivasi buat menunjukkan permainan terbaiknya,” ujar Fiki.
Fiki menambahkan walaupun timnya belum berhasil memenangkan pertandingan, namun ia merasa gembira karena laga persahabatan tersebut menjadi ajang silaturahmi diantara para pemain dan ofisial.
“Bahkan para pemain dan seluruh jajaran official dari kedua tim sempat menunjukkan aksi ‘Viking Clap’ bersama. Keakraban yang mereka tunjukkan semoga menjadi contoh untuk tim-tim lainnya. Dan hal ini menjadi langkah baik untuk tidak menuai keributan, sebagaimana kerap ‘dilekatkan’ atau diidentikan dengan pertandingan antar kampung dimanapun itu,” imbau Fiki. (RED)
