anakbola.net – Dalam dunia sepak bola, peran sponsor tidak dapat dilepaskan begitu saja. Bernapasnya kesebelasan, termasuk klub-klub sepak bola amatir amat bergantung pada dana yang digelontorkan dari pihak sponsor untuk membiaya operasional klub. Maka dari itu pengurus atau manajemen klub dituntut bekerja keras guna mencari ‘cukong’ yang demi mempertahankan eksistensi.
Sulitnya mencari sponsor dialami pula oleh Suhendrik, Manager Team Iregal FC. Beruntung klub asal desa Jampang, kecamatan Gunung Sindur, Bogor ini mempunyai sejumlah senior yang terbuka untuk memberikan dukungan finansial. Kendati mereka telah ‘gantung sepatu’ namun di saat skuat Iregal FC akan tampil di berbagai event para senior ini menjadi solusi.
“Untuk sponsor utama kita belum ada, namun setiap kali mengikuti turnamen kita mendapat kan dana-dana dari donatur yang sebetulnya tidak kami ajukan permintaan. Namun memang donatur itu senior-senior Iregal yang sudah pensiun dan mempunyai usaha”, bebernya.
Sementara itu dalam menyediakan peralatan latihan serta biaya kala menggelar atau mengikuti friendly match, Iregal FC mensiasatinya lewat iuran dari para pemain.
“Buat perlengkapan latihan dan pertandingan persahabatan, kita mengandalkan biaya kas dari pemain-pemain yang memang setiap bulannya kita mengadakan iuran untuk uang kas”, terang Suhendrik.
Meskipun dengan segala keterbatasan finansial, tidak membuat tim ini melempem. Terbukti sejak tahun 1990 Iregal FC kerap menjadi juara mulai level antar RT hingga antar Desa. Iregal FC pun kerap menjajal kemampuan mereka dengan berlaga di turnamen-turnamen besar sepak bola.
Hasilnya, pada tahun 2015 klub yang bermarkas di Lapangan Keramat Gunung Sindur ini mampu memboyong trofi Juara pertama di ajang Turnamen Desa. Lantas di akhir tahun 2019 Iregal FC sukses menjadi kampiun Trofeo Coofra Cup. Memasuki tahun 2020 trend positif masih ditorehkan dengan berhasil menambah koleksi 2 trofi saat menjuarai Open Tournament PSGS Cup dan Trofeo Aiza Cup.
Namun catatan prestasi tersebut harus terhenti sejenak, sebagai imbas dari mewabahnya virus Corona yang melanda Indonesia tidak terkecuali di wilayah Jabodetabek.
” Dan kita pun belum kembali mengikuti turnamen besar, karena memang masih dalam fase pandemi COVID-19. Untuk saat ini kita hanya berlatih seperti biasa dan sesekali menjalani pertandingan persahabatan”, tutur manajer Iregal FC yang bertangan dingin itu.
Selain ditopang semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan, prestasi Iregal FC ditunjang pula oleh kinerja pemain-pemain mudanya. Adapun deretan pemain muda yang cukup menonjol dan kerap menjadi tumpuan dan andalan tim, antara lain Eri Usmawan (gelandang), Yayang (gelandang), Ahmad Fauzi (gelandamg) dan Alpis (gelandang). Kemudian dibarisan depan terdapat nama Perdi (winger) serta Mustopa (striker).
Walau masih berumur belia, menit bermain para punggawa muda Iregal FC di ajang sepak bola antar kampung sudah cukup tinggi. Sehingga dengan diisi oleh pemain-pemain muda sekaligus mempunyai banyak pengalaman tersebut, klub ini dapat terus membukukan prestasi. (BSD)
