AnakBola – SSB Guns Soccer mampu meraih poin sempurna di pekan kesembilan Liga TopSkor Divisi Utama U-14. Bertanding di Lapangan Garam, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Minggu (16/1) mereka menang tipis 1-0 atas Astam FC.
Menjelang laga berakhir, Satria Dwi Utomo mencetak sebiji gol yang amat menentukan kemenangan bagi timnya. Gol bermula dari serangan balik yang dilakukan anak-anak Guns Soccer setelah tendangan bebas dari pemain Astam mampu diblok sang penjaga gawang, Febri. Beruntung bola jatuh tepat ke arah Sultan (bek kanan) yang kemudian di-passing kepada Satria. Dengan ciamik ia memperagakan permainan one touch pass bersama Denis sebelum menaklukkan kiper lawan dengan tembakan keras dari jarak dekat.
Pertandingan berjalan alot sejak kick off. Astam sejatinya mendominasi permainan, tetapi mengalami kebuntuan dalam menjaringkan bola. Kedisiplinan dan kesabaran pemain Guns Soccer dalam melakukan serangan menjadi kunci kemenangan mereka. Anak-anak asuh coach Imam Nugraha ini kerap men-delay bola di area tengah. Baru di babak kedua SSB Guns Soccer lebih berani melakukan high pressure di lini depan. Alhasil strategi ini berhasil membuat pemain lawan sering melakukan kesalahan dalam build up play. Skuat Guns Soccer bahkan sempat menciptakan peluang, namun tidak bisa dikonversi menjadi gol.
Kepada AnakBola pelatih SSB Guns Soccer Imam Nugraha mengatakan hasil tersebut berkat kemampuan tim asuhannya mengimplementasikan strategi dan materi latihan.
“Anak-anak mampu menjalankan instruksi dari pelatih dengan baik. Kepada mereka saya minta untuk menahan diri dan tidak mudah terpancing buat menekan saat pemain-pemain Astam tengah membangun serangan. Sebab saya hafal betul karakter Astam saat mem-build up play, memulai dari bawah sembari memancing lawan ke area pertahanan mereka. Baru kemudian kala lawan lengah mereka mengandalkan high pressure di depan,” terang Imam.
“Awalnya saya memprediksi pertandingan ditutup dengan hasil imbang. Beruntung sekali tendangan bebas Astam yang didapat karena pelanggaran Fawaz di sisi kiri pertahanan kami mampu dihalau oleh Febri. Ditambah lagi hampir seluruh pemain Astam maju ke wilayah kami dan hanya menyisakan satu pemain belakang dan penjaga gawang, sehingga memudahkan Satria cs melancarkan counter attack. Hal ini juga memperlihatkan hasil dari latihan 1v1, 2v1, 2v2, 3v2 dan seterusnya bisa diaplikasikan kedalam pertandingan oleh anak-anak didik kami, sambungnya menutup percakapan. (MM)
