anakbola.net – Sepak bola usia dini merupakan upaya pembinaan pemain muda melalui metode bermain, bergembira dan memberikan kebebasan pada anak didik untuk mengekspresikan keinginannya dalam bermain bola. Metode fun games sembari menerapkan teknik dasar sepakbola adalah cara efektif membangun kemampuan anak dalam bermain sepak bola tanpa beban apapun.
Sejak usia 7 tahun, Hammam Ardel Prabhaswara yang biasa di sapa Ardel, telah bergabung dengan Sekolah Sepak bola (SSB) guna menyalurkan minat dan kegemaran bermain bola. Kala itu Pelita Jaya Soccer School menjadi ‘Kawah Chandradimuka’ untuk menggembleng teknik dan keterampilan bermain bola, termasuk pembentukan karakter pribadi.
Dalam banyak penampilan bersama Pelita Jaya Soccer School, pemain kelahiran 2008 ini dipercaya mengisi posisi lini tengah. Wajar saja, kemampuan Ardel dalam men-dribble bola dan kelincahan saat berlaga menjadi modal utama mengisi lini tengah sebagai pengatur serangan timnya. Tak bisa dipungkiri jika keterampilan Ardel menggiring bola (dribbling) diselingi dengan gerakan-gerakan tak terduga, membuatnya sulit dihentikan lawan.
Kekuatan kaki kanannya dalam menguasai bola, akurasi passing serta visi bermain menyerang menjadi ciri khas pemain bernomor punggung 9 ini. Tak heran, banyak gol lahir dari kakinya. Baik lewat aksi individu maupun melalui skema serangan yang bermula dari inisiatifnya.
Selain sebagai gelandang, pemain penuh semangat ini sering juga mengisi posisi striker. Bahkan pada beberapa pertandingan, ketika pemain lini belakang mengalami cedera, Ardel bisa berperan sebagai defense midfilder. Kemampuan olah bola dan kekuatan akurasi shooting-nya memberikan kepercayaan pada timnya dalam bertanding.
Hampir semua liga dan turnamen usia dini pernah diikuti pemain yang sempat mencecap trial di Ajax Amsterdam Academy Ini. Diantaranya, Indonesia Junior Soccer League (IJSL) U-10, U-12, Indonesia Junior League (IJL), Liga TopSkor, dan turnamen-turnamen usia dini lainnya.
Sebagai kapten kategori umur kelahiran 2008, Ardel beberapa kali membawa timnya mengangkat tropi juara. Misalnya Juara 1 Turnamen Nasional di stadion Benteng Tangerang U-12, dan runner up pada Turnamen Stadion Singaperbangsa Karawang.
Karena permainannya yang ciamik dan peran maksimal bagi timnya dalam mengarungi pertandingan, tak jarang Ardel dinobatkan sebagai player of match.
Walau kini ia bermain untuk tim usia 2008, Ardel dan beberapa rekan seangkatannya acap kali memperkuat tim usia 2007. Di sini dia kembali diturunkan untuk mengisi pos midfielder.
Pemain yang pernah mengikuti turnamen di China ini juga tipikal pemain yang mudah bergaul, dan cuek kepada orang yang belum dikenal.
Selepas dari Pelita Jaya Soccer School, saat ini Ardel berlabuh Serpong City U-12. Bilamana tak ada wabah virus Corona, maka ia sudah bermain dalam berbagai laga untuk membela Serpong City U-12. Namun karena alasan pandemi COVID-19 semua liga dan turnamen sepak bola usia dini dihentikan. Nihil pertandingan yang haru dilakoni, membuatnya mesti stay at home dan berlatih di rumah.
Seperti halnya dengan pesepakbola lainnya yang merindukan iklim kompetisi dan menjalani latihan bersama rekan-rekan satu tim. Itu pula yang dirasakan oleh Ardel.
“Kadang kangen latihan dan bertanding lagi” ujar Ardel pada anakbola.net
“Kangen juga bertemu dengan teman-teman baik yang di Pelita Jaya maupun Serpong City” ungkapnya melalui saluran WhatsApp.
Berani memainkan bola, terkadang Ardel terlalu lama meliuk-liuk. Alhasil, ia dan timnya sering kali kehilangan momentum. Perlu dilatih dan dimotivasi agar bisa mengambil keputusan yang tepat dan diwaktu yang tepat. Sehingga akselerasi yang diinisinya dengan men-dribbling bola membuahkan gol bagi tim.
Perbanyak ayunan kaki kanan mu, agar kaki kirimu ikut menari dan bekerja. Teruslah meliuk-liuk dan menari dengan bola, perbanyak senyum agar sepakbola tetap membuatmu ceria dan gembira. (MM)