AnakBola – Tidak sesuai rencana, Liga Anak Nusantara Seri Nasional 2022 yang dihelat di Stadion Sultan Agung, Bantul, DI Yogyakarta menuai masalah. Tak ayal pertandingan babak delapan besar kategori umur U-15 hingga, Kamis (2/2/2023) petang batal dimainkan. Seyogyanya partai quarter final dihelat Rabu (1/2) pagi, namun jadwal digeser keesokan harinya.
Akibat dari dihentikannya secara sepihak jalannya kompetisi, orang tua pemain yang mendampingi turut dilanda kekecewaan. Asa menyaksikan anak-anak mereka unjuk kebolehan demi meraih juara pun kandas. Padahal agar bisa tampil di putaran nasional tersebut mesti mengeluarkan biaya sebesar Rp 4 juta.
Menurut sumber AnakBola, tanda-tanda ketidakprofesionalan operator LAN mulai tampak tatkala seluruh pertandingan fase grup telah rampung. Meski begitu hingga Selasa (31/1/2023) malam ada satu tempat di babak delapan besar yang belum terisi. Ironisnya, pihak operator LAN tidak menerbitkan putusan siapa yang berhak lolos antara FS31 SS (Makasar) dan FIFA Farmel (Tanggerang). Bahwa di lokasi ada seorang perwakilan panitia lokal, namun yang bersangkutan tidak mampu memutuskan.
Berikutnya terkait perangkat pertandingan. Terdapat wasit yang memimpin lima pertandingan tidak diketahui latar belakangnya. Karena ketika dikonfirmas wasit dimaksud tidak dikenali identitasnya oleh wasit-wasit asal Asprov PSSI DI Yogyakarta dan Askot PSSI Bantul.
Dari sisi administrasi pertandingan ditemukan bahwa tidak terdapat berita acara pertandingan maupun catatan pemain yang terkena kartu kuning dan kartu merah. Lantas setelah ditelusuri ternyata operator LAN yang memegang izin dari PSSI tidak melakukan koordinasi dengan Askot dan Asprov PSSI setempat.
Tidak cukup sampai disitu, sumber AnakBola juga mengungkap terdapat tim peserta yang tampil di seri nasional tanpa regional. Sehingga mereka bisa tampil dengan bermodalkan undangan dari penyelenggara Liga Anak Nusantara dan membayar biaya pendaftaran.
Puncak dari kekisruhan timbul ketika Kamis (2/2) pukul 06.30 WIB didapati kabar jika panitia belum hadir di area stadion. Dari keterangan petugas Stadion Sultan Agung bahwa panitia tidak berkoordinasi dengan pengelola untuk melaksanakan pertandingan pada hari ini. Sedangkan stadion tidak bisa digunakan karena jadwal perawatan.
Kepada tim pesera, perwakilan panitia lokal mengaku tidak dapat menghubungi pihak Operator. Alhasil mereka tidak bisa melanjutkan kompetisi sepak bola usia muda yang diikuti 20 tim ini. (MM/BSD)