AnakBola – Kompetisi sepak bola usia muda Piala Soeratin U-13 Askot PSSI Samarinda kembali jadi panggung lahirnya bakat masa depan. Digelar 9–14 Juni 2025 di Stadion Kadrie Oening Sempaja, ajang ini mempertemukan 10 tim terbaik dalam atmosfer kompetisi yang sengit dan penuh semangat muda.
Dari balik sorotan utama, Persehab Samarinda muncul sebagai kekuatan diam. Tergabung di Grup B bersama Mahakam Soccer, LDII, Tiga Boy, dan Samkot, mereka tak membawa label unggulan. Tapi justru dari sana, semangat mereka tumbuh tanpa tekanan, hanya gairah bermain dan hasrat membuktikan diri.
Selama satu bulan terakhir, latihan keras menjadi ruang menempa. Tak hanya soal teknik, tapi juga karakter dan kekompakan. Setiap teriakan, kejaran bola, dan kerja sama di lapangan membentuk rasa percaya yang tumbuh dari bawah.
Berikut kalimat yang telah diubah agar kutipan langsungnya menjadi kalimat tidak langsung, tetap mempertahankan nuansa estetik dan struktur yang harmonis:
Sementara itu, untuk meraih gelar juara, bilamana lolos ke semifinal mereka juga harus bersaing dengan tim-tim kuat dari Grup A, yang dihuni nama-nama besar seperti Agas Samarinda dan Borneo Soccer. Namun, anak-anak Persehab memahami bahwa gelar bukan selalu milik tim dengan sorotan paling terang, melainkan milik mereka yang berani bertarung hingga menit terakhir.
Haikal, sang kapten, menyampaikan bahwa timnya tidak gentar menghadapi persaingan. Menurutnya, kekuatan setiap tim cukup merata, dan latihan intensif hampir satu bulan penuh menjadi bekal berharga bagi mereka. Ia juga meyakini semangat rekan-rekannya sangat luar biasa—cukup untuk tampil maksimal dan membuktikan diri sebagai kuda hitam di turnamen ini.
Di bawah langit Samarinda, di atas rumput yang basah oleh mimpi, langkah kecil mereka mulai menjelma jadi gema. Karena dari sepak bola, lahir bukan hanya juara—tapi jiwa besar yang tak takut bermimpi tinggi.(RED)
