anakbola.net – Sebagaimana diberitakan sebelumnya, buntut dari penghentian untuk sementara Liga 1 dan Liga 2 karena keadaan darurat oleh PSSI berdampak terhadap kas klub sepak bola peserta liga 1. Permasalahan serupa turut membekap klub asal kota Palembang, Sumatera Selatan yakni Sriwijaya FC.
‘Laskar Wong Kito’ julukan bagi Sriwijaya FC (SFC) yang kini terdegradasi dari Liga 1 membukukan kerugian yang cukup besar. Akibat dihentikannya kompetisi Liga 2 karena pandemi virus Corona (COVID-19), PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) sebagai pengelola klub SFC mengalami kerugian hingga Rp 4 miliar.
“Cukup besar kerugian yang dialami SFC, jika kompetisi dihentikan. Kalau dihitung-hitung kerugian SFC mencapai Rp 4 miliar,” ungkap Hendri Zainuddin, Manajer SFC dalam keterangan persnya di Kantor KONI Sumsel, Senin (4/5).
HZ begitu pria ini akrab disapa menguraikan kerugian tersebut, meliputi uang panjar (DP) pemain dan pelatih, gaji pemain selama ini ditambah dengan 25 persen, sebagaimana ketentuan surat edaran PSSI sampai bulan Juni 2020.
“Itu belum termasuk ujicoba ke Yogyakarta, katering, wisma atlet, dan lain-lainnya,” ujar HZ merinci item pembiayaan yang harus dibayarkan SFC.
Kendati merugi, Manajer SFC ini menjami pihaknya akan berkomitmen untuk menyelesaikan pembayaran DP pemain, yang diusahakan selesai sebelum Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah nanti.
“Sekarang kami sedang mengusahakan DP pemain. Mudah-mudahan sebelum lebaran bisa kita selesaikan,” imbuhnya.
Hendri juga memaparkan bahwa rencana manajemen klub akan menggalang dana pribadi pengurus lainnya. Namun jika dari hasil urunan itu tidak mencukupi, maka HZ yang juga menjabat Wakil Dirut PT SOM ini berniat menggadaikan rumah miliknya.
“Kita akan patungan sesama kawan-kawan di manajemen yang lain sehingga ini berjalan dengan lancar. Tapi, ada alternatif lain, yaitu rumah saya atau Pak Asfan Fikti Sanaf (Presiden Klub SFC) yang akan digadaikan. Dana yang kita butuhkan untuk DP pemain dan pelatih itu sekitar Rp1,5 miliar,” pungkas HZ. (BSD)
