
anakbola.net – Beberapa waktu lalu Ketua Umum (Ketum) PSSI Mochamad Iriawan telah mengangkat dua jenderal purnawirawan TNI AD sebagai staf khusus (stafsus). Dua stafsus tersebut, yakni Mayjen TNI (Purn) Leo Siegers, Pangdam I Bukit Barisan (2010-2011) dan Mayjen TNI (Purn) Andogo Wiradi.
Pengangkatan kedua purnawirawan TNI AD tersebut berdasarkan masukan dan pertimbangan yang diterima Ketum PSSI. Diharapkan dengan kehadiran stafsus ini dapat memajukan persepakbolaan di Tanah Air.
Di dunia sepak bola Indonesia, nama Leo Siegers sudah tidak begitu asing. Pasalnya pria yang pernah menjabat sebagai Staf Ahli Panglima TNI dan Stafsus Panglima TNI itu pernah bergabung dengan PS TNI ketika masih aktif di lingkungan militer. Bahkan sebelum menjadi anggota TNI, Leo pun sempat menjadi pemain ‘Juku Eja’ julukan PSM Makassar.
Dengan pengalaman pernah menjadi pelaku di persepakbolaan Indonesia, tidak mengherankan jika Leo juga memiliki pemahaman soal sepak bola nasional. Hal ini diperkuat dengan pernyataan dari Direktur Olahraga Persija Jakarta, Ferry Paulus atau FP. FP mengakui bahwa Leo Siegers adalah sosok yang mencintai sepak bola. “Bahkan gila bola,” tegas FP.

“Beliau tidak meneruskan sebagai pemain PSM Makassar karena masuk di akademi militer Magelang. Saya punya keyakinan Pak Leo pasti bangga menjadi staf khusus di PSSI karena bisa mengabdi serta kembali melengkapi cita-cita ketika masih sebagai pemain sepak bola,” lanjut FP.
Atas kepercayaan dengan penunjukkan dirinya sebagai stafsus Ketum PSSI, lulusan Akmil 1978 itu berjanji akan membaktikan diri buat PSSI.
“Suatu kebanggaan bagi saya dipercaya Ketua Umum PSSI untuk membantu di PSSI. Saya mencintai sepak bola sejak kecil dan mengikuti perkembangan sepak bola Indonesia. Keluarga saya juga suka sepak bola, dan saya pernah menjadi pemain PSM Makassar bersama adik saya Hengky Siegers di era 1970 an. Bahkan ia sempat menjadi pemain Timnas Indonesia era 80’an,” kata Leo.
“Jika tidak masuk militer, saya pasti sudah menjadi pemain bola profesional. Saat itu saya harus memilih apakah berkarier di militer atau sepak bola. Militer akhirnya menjadi jalan hidup saya, meskipun sepak bola tidak bisa lepas dari bayang-bayang saya,” lanjut pria yang saat di Akmil seangkatan dengan Ketua Umum KONI Marciano Norman.
“Saya dengan pak Andogo sudah mulai bekerja. Tentu dengan kerja keras, kami yakin dibawah kepemimpinan Mochamad Iriawan, PSSI dan sepak bola Indonesia dapat berjaya dan meraih prestasi,” tutupnya.