anakbola.net – Memasuki era new normal, turnamen sepak bola usia dini kembali di gelar. Bertajuk Festival Silaturahmi SSB se Jabodetabek, turnamen sepak bola kategori usia 12 tahun ini dilaksanakan di Lapangan Garam, Cibinong, Gunung Sindur Kabupaten Bogor pada hari minggu (19/7/20) yang diikuti oleh sekolah sepak bola (SSB) KSM Panongan, SSB Farmel, IM Jakarta Timur, SSB Champize, SSB Tangsel, SSB Atmajaya, Plat Merah FC, SSB Bintang Fajar, KSM Alternatif, SSB Sonic, SSB Biffa dan tuan rumah Guns soccer.
Pembatasan jumlah peserta memang sebagai upaya tidak terjadinya penumpukan orang dalam jumlah banyak. Sehingga lebih memudahkan menjalankan protokol kesehatan selama pertandingan berjalan. Panitia menerapkan protokol kesehatan, misalnya mewajibkan memakai masker, menjaga jarak serta menyediakan hand sanitizer di beberapa sudut venue pertandingan.
Babak penyisihan, peserta di bagi dalam beberapa grup, juara grup dan runner-up grup serta peringkat 3 terbaik akan melangkah pada babak 8 besar.
Kick off pertandingan yang rencananya dimulai pukul 07.30 WIB, namun karena ada beberapa peserta yang terkendala di perjalanan, mengakibatkan penundaan kick off dari jadwal semula.
Babak penyisihan berjalan dengan lancar, para pemain terlihat sangat antusias dan penuh semangat menjalani setiap laga yang tersaji. Demikian juga para orang tua yang mendampingi anaknya bermain, memberikan semangat agar pemain bisa mengeluarkan potensi terbaiknya.
Wajar saja, selama masa PSPB karena wabah COVID-19, semua kegiatan sepakbola usia dini, baik latihan maupun pertandingan dihentikan. Kerinduan akan aura pertandingan dan kompetisi, tumpah dalam sorak sorai orang tua dalam memberikan dukungan pada pemain yang sedang menjalani pertandingan.
Guns Soccer sebagai tuan rumah secara matematis tidak diunggulkan dalam turnamen ini. Namun, berbekal kekompakan dan kecerdasan Coach Imam, SSB Guns Soccer berhasil melalui babak penyisihan. Bahkan dalam babak 8 besar dan semifinal, Guns Soccer mampu memenanginya melalui drama adu pinalti.
Haydar, penjaga gawang dengan penampilan nyentrik dan pendiam ini, menjadi momok yang bagi para eksekutor pinalti. Lihat saja, ketika di babak 8 besar, berhadapan denga SSB Farmel, Guns Soccer berhasil menahan imbang 1-1 dalam waktu normal, sehingga pertandingan dilanjutkan dalam babak tos-tosan. Haydar, sebagai penjaga gawang, berhasil membaca arah bola dan menggagalkan pinalti dari para eksekutor SSB Farmel.
Demikian juga ketika memasuki babak semifinal, skor imbang dalam waktu normal kembali terjadi ketika berhadapan denga Plat Merah FC. Haydar, kembali mempertontonkan kepiawaiannya dalam menepis tendangan pinalti dari pemain Plat Merah FC.
Guns Soccer yang tidak diunggulkan, berhasil memastikan tiket babak final dan berhadapan dengan SSB Champize. Pada babak final, Guns Soccer harus mengakui keunggulan SSB Champize 0-2 dan SSB Champize berhak membawa pulang trofi sebagai juara
Walau hanya menempati posisi runner-up, Guns Soccer mendapatkan apresiasi dari lawan dan para pelatih. Bermaterikan pemain biasa saja, tetapi kecerdikan dan kreatifitas Coach Imam mampu menjadikan Guns Soccer bermain dengan sistematis dengan skema permainan yang mengandalkan kekompakan dan soliditas lini per lini. Apalagi, selama pertandingan, para pemain Guns Soccer terlihat sangat disiplin menjalankan instruksi dan strategi yang diberikan oleh Coach Imam.
“Materi pemain kami biasa saja, tetapi saya senang para pemain menjalankan instruksi dan strategi saya dengan disiplin” ujar Coach Imam pada anakbola.net
“Selain itu, kepercayaan diri para pemain sangat bagus dan komunikasi antar pemain selama pertandingan juga berjalan sangat baik” lanjut Imam.
Kekalahan di partai final bisa diambil pelajaran oleh pemain agar lebih giat lagi berlatih dan berlatih, tutup Imam. (WWN)
