AnakBola – Metro Tiga Boy FC menutup lembar akhir tahun 2024 dengan torehan yang memukau. Dua trofi prestisius, Piala Divisi Utama Askot PSSI Samarinda dan Piala Walikota, kini berdiri gagah di rak kejayaan mereka, menjadi bukti tak terbantahkan dari semangat pantang menyerah dan kerja keras yang luar biasa.
Di bawah langit sore Samarinda yang merona, Lapangan Trening Borneo Center menjadi saksi bisu perjuangan tim besutan Coach Acong. Grand final Divisi Utama PSSI Samarinda saat bersua dengan BWS Pengairan dalam laga yang penuh tensi dan harapan. Sejak peluit kick-off menggema, Tiga Boy langsung menunjukkan dominasi dengan permainan kolektif yang sulit terbendung.
Hanya empat menit sejak pertandingan dimulai, sang kapten, Saktiari Sheva, membuka tirai gol dengan tendangan yang berkelas. Tak butuh waktu lama, Nobertus Todong menambah keunggulan di menit ke-8, membuat gemuruh sorak penonton memenuhi stadion. Namun, BWS Pengairan tak menyerah begitu saja. Gol Rafly Fadillah di menit ke-16 memberi asa baru bagi tim lawan untuk menyamakan skor.
Pertandingan berlangsung intens, bak duel strategy dua kubu yang saling beradu kecerdikan. Hingga peluit panjang berbunyi, skor tetap 2-1 untuk keunggulan Tiga Boy. Euforia pun pecah di tengah lapangan, menyatukan kegembiraan pemain, pelatih, dan pendukung setia yang tak henti-henti melantunkan yel-yel kemenangan.
Kesuksesan ini makin sempurna ketika Nobertus dinobatkan sebagai Top Scorer berkat konsistensi dan ketajamannya di depan gawang lawan. Prestasi individu ini menambah kebanggaan tersendiri bagi Metro Tiga Boy di musim penuh kemenangan ini.
Sebagai bentuk penghormatan, piala bergilir Divisi Utama diserahkan langsung oleh Ketua Askot PSSI Samarinda, sementara Piala Tetap Walikota diterima dari tangan Dispora Kota Samarinda. Penyerahan trofi ini tak sekadar seremoni, tetapi simbol kebanggaan atas jerih payah pembinaan yang berjenjang dan berkelanjutan.
Tony, sang manajer tim Metro Tiga Boy FC, mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya kepada seluruh elemen tim. “Persiapan yang matang, kerja keras anak-anak, dan pembinaan di Sekolah Sepak Bola Metro Tiga Boy menjadi kunci keberhasilan ini,” tuturnya penuh bangga.
Sementara itu, Alias Sandi, CEO Metro Tiga Boy FC, menegaskan bahwa keberhasilan ini adalah tonggak penting bagi sepak bola Samarinda. “Ini adalah milestone besar yang kami harapkan bisa menjadi barometer menuju Pra PON XXII 2028 dan Porprov 2025 di Kabupaten Paser,” ungkapnya dengan penuh optimisme.
Dua trofi ini bukan sekadar simbol kemenangan. Mereka adalah bukti nyata bahwa visi besar, dedikasi, dan teamwork yang solid mampu menciptakan sejarah. Metro Tiga Boy telah menginspirasi banyak pihak untuk terus percaya bahwa mimpi bisa diwujudkan dengan kerja keras dan semangat yang tak kenal lelah. (RED)
