anakbola.net – Memasuki bulan September 2020, beberapa kompetisi sepak bola usia muda mulai bergairah kembali, satu diantaranya yakni Junior Tangsel League (JTL). Untuk seasons ini JTL, di kategori U-14 diikuti oleh 6 tim kontestan. Sedangkan untuk kategori U-16 diikuti sebanyak 8 tim peserta.
Hanya tampil di kategori U-14, Pelita Jaya Soccer School (PJSS) sukses mengawali liga dengan memetik poin penuh. Kemenangan Pelita Jaya pada laga pekan pertama ini diraih saat melawan Walet Emas dengan skor akhir 3-0, di lapangan PTPN VIII Cilenggang, Tangerang Selatan, Sabtu (5/9).
Bagi kedua tim, pertandingan ini merupakan pertemuan perdana mereka. Saling meraba-raba kekuatan lawan membuat pertandingan menyuguhkan tontonan yang menarik.
Sepulut menit selang kick off, tempo pertandingan berjalan dengan lambat. Kedua tim masih bermain aman sembari membaca pola permainan lawan. Namun sesekali mereka juga melancarkan serangan.
Diatas menit ke-10 Pelita Jaya berhasil menekan dan memaksa anak-anak Walet bermain dengan tempo cepat dan terbuka. Lini tengah Pelita Jaya yang dikoordinir oleh Irham, Danar dan Riziq mampu membuat jalannya pertandingan dapat dikuasai.
Bermaksud hendak mencuri angka terlebih dahulu, Pelita Jaya mulai mengeksploitasi area pertahanan Walet Emas melalui tusukan dari sektor sayap kanan dan sayap kiri. Akan tetapi solidnya di benteng pertahanan Walet masih dapat meredam serangan PJSS.
Gol pembuka di babak pertama ini pun berhasil diciptakan oleh Pelita Jaya Soccer School U-14. Melalui serangan yang dibangun dari bawah oleh Riziq dan Irham, dengan cepat berhasil merangsek ke area kanan pertahanan Walet Emas. Danar yang berdiri bebas di jantung pertahana lawan sukses memanfaatkan bola yang disorongkan kepadanya. Tendangan keras yang dilepaskan Danar tak kuasa dijangkau oleh penjaga gawang Walet Emas.
Kedudukan menjadi 1-0, Pelita Jaya memimpin sementara. Hingga babak pertama berakhir skor tersebut tidak berubah.
Usai jeda, tempo permainan kian meningkat. Bermain umpan jauh dan mengandalkan kedua sayapnya, ‘The Young Guns‘ mampu merepotkan barisan belakang Walet Emas. Meskipun demikian Walet Emas masih mampu keluar dari tekanan. Permainan cantik lewat umpan-umpan pendek serta memanfaatkan kekuatan tengah, diterapkan dengan baik oleh Walet Emas secara baik. Bahkan Walet Emas bisa memperoleh momen untuk menyerang PJSS. Sayang umpan terobosan yang dikirimkan ke wilayah pertahanan Pelita Jaya belum mampu membuahkan hasil untuk menyamakan kedudukan.
Sebaliknya para pemain Irham dan kawan-kawan dengan leluasa melakukan skema serangan balik. Thurfa yang menggiring bola dari sisi kanan lantas mengirim bola ke depan gawang Walet Emas, dengan sigap Danar menyambut bola liar yang bergulir tersebut dan mencetak gol kedua bagi timnya, sekaligus mencatatkan namanya kembali di papan skor.
Tertinggal 0-2, skuat Walet Emas semakin meningkatkan tempo permainan. Memperagakan permainan terbuka dan tusukan dari tengah, Walet Emas sempat merepotkan pemain belakang PJSS. Beruntung dengan kedisiplinan para pemain belakang, serta penampilan Kiper PJSS yang menawan dapat mengamankan gawangnya dari kebobolan.
Pemain asuhan Coach Oktavianus kembali memperoleh peluang emas melalui serangan balik cepat. Thurfa yang mendapat umpan terobosan dari Irham, bisa memenangkan duel dengan dua pemain belakang Walet. Setelah lolos dari hadangan para pemain bertahan lawan, sepakan keras ke arah sudut kiri membuat jala gawang Walet Emas bergetar untuk ketiga kalinya.
Gol yang disumbangkan oleh Thurfa kian memperlebar skor menjadi 3-0. Keunggulan Pelita Jaya Soccer School U-14 tersebut bertahan hingga wasit meniup peluit tanda pertandingan berakhir.
Berdasarkan hasil pertandingan tersebut Pelatih Pelita Jaya Soccer School U-14 Coach Octavianus mengatakan jika dalam pertandingan kali ini, anak-anak asuhnya masih melakukan beberapa kesalahan mendasar yang akan menjadi catatan perbaikan di pertandingan yang akan datang.
“Kami masih melihat terdapat kesalahan-kesalahan dasar yang dibuat anak-anak. Seperti kesalahan dalam Lemparan ke dalam dan terlalu lama membawa bola. Begitupula permainan keras yang tidak perlu, kesalahan passing, sampai protes ke wasit yang berlebihan. Hal ini menjadi catatan penting bagi para pelatih, karena hal-hal dasar seperti ini seharusnya dapat dihindari,” beber pelatih pemegang lisensi C ini kepada anakbola.net. (RED)
