anakbola.net – Ramadhan tahun ini seiring dengan merebaknya wabah virus COVID-19 di pelbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Sejak awal Maret 2020 secara resmi pemerintah mengumumkan ada warga negara Indonesia positif terpapar virus COVID-19 yang belum ditemukan vaksinnya sampai saat ini. Perlahan, pola hidup masyarakat Indonesia mulai berubah, dimulai dengan sekolah dari rumah, semua anak sekolah tidak perlu hadir ke sekolah karena di khawatirkan akan terpapar virus ini atau bisa menjadi carrier virus.
Mulanya, belajar dari rumah terasa aneh dan berat, banyak anak dan orang tua mengeluh, baik karena tidak siapan metode atau model yang baru kali ini dijalani maupun karena faktor kebosanan hanya di rumah saja.
Pun demikian, dunia kerja juga menerapkan bekerja dari rumah. Perkantoran dan dunia usaha dijalankan dan dikontrol melalui sistem online. Sama saja dengan sekolah dari rumah, bekerja dari rumah pun mulanya juga membosankan dan aneh bagi kita. Namun, setelah berjalan sekian lama, kita terbiasa dan sudah menemukan titik keseimbangan baru dalam pola dan sistem kerja dan sekolah.
Demikian juga dengan berbagai sektor lainnya, termasuk dunia olahraga. Virus COVID-19 membuat semua kompetisi, pertandingan, turnamen maupun latihan rutin terpaksa berhenti atau ditunda dengan batas waktu yang belum pasti.
Saat ini, banyak pemain dan atlit melakukan latihan mandiri di rumah, baik dipandu oleh pelatih secara online maupun melakukan latihan sendiri guna menjaga stamina dan sentuhan permainan.
Berlatih adalah upaya untuk menerapkan teori-teori yang dipelajari dalam bentuk praktik ataupun game. Di sepak bola, latihan adalah kunci utama kesuksesan seorang pemain, baik secara individu maupun secara kolektivitas permainan tim.
Hasil latihan terbaik akan menghasilkan permainan terbaik. Jika itu sebuah pertandingan maka, permainan yang di tampilkan oleh individu akan memberikan corak dan keunikan dalam permainan secara tim. Penampilan tim akan sangat menghibur penonton, memberikan tontonan yang baik dan layak sebagai penghargaan pada penonton yang datang, membeli tiket serta meluangkan waktunya untuk datang menonton langsung permainan sepak bola. Sehingga, permainan sepak bola bisa menjadi hiburan dan entertainment, dan disitu sepak bola selain sebagai entitas olahraga, sekaligus sebagai entitas bisnis.
Permainan terbaik dan menghibur, akan melahirkan dukungan dari penonton, yang bermuara pada supporter militan dan loyal. Memang, banyak faktor yang melahirkan supporter loyal, bisa karena kecintaan daerah, sejarah, romantisme, ideologi dan lain sebagainya.
Tetapi, pemain dan permainan tim yang baik dan enak, di era sepakbola modern sekarang ini merupakan faktor yang mempengaruhi datangnya dukungan penonton. Dan jika pemain dan permainan yang baik dan menghibur secara konsisten disuguhkan oleh klub sepak bola, maka penonton yang datang berevolusi menjadi supporter yang loyal dan militan.
Tidak ada pemain yang baik dan berkelas lahir tanpa melalui proses latihan yang serius, intens, konsisten, fokus dan penuh tanggung jawab. Individu-individu terbaik, diracik dengan cerdas oleh pelatih, akan menampilkan orkestra permainan sepak bola yang mempesona dan membuat mata penonton tak berkedip sepanjang pertandingan.
Rasanya, berlatih di rumah, bagi pemain sepak bola harus menjadi kewajiban guna memberikan yang terbaik untuk penonton dan supporter loyal.
Pemain-pemain terbaik dunia, ada yang terlahir membawa talenta yang Tuhan berikan. Tetapi banyak pemain terbaik, lahir dari hasil latihan yang secara teratur, intens, konsisten, fokus dengan porsi yang terus meningkat. Bahkan, pemain yang terlahir dengan talenta pun, menjalani latihan yang serius dengan porsi yang maksimal agar talenta yang ada semakin terasah.
Pemain bertalenta maupun tidak, akhirnya akan ditentukan dari pola latihan dan intensitas latihan serta keseriusan dan konsistensi dalam latihan. Jika berharap menjadi pemain sepak bola terbaik, maka cuma ada satu jalan yaitu berlatih, berlatih dan berlatih.