AnakBola – Musim ini, Perselo FC Lobongkok menapaki jalan yang penuh lika-liku di Liga 2 Askab PSSI Pemalang. Mereka akhirnya harus puas dengan posisi kedua, meski hanya selangkah lagi meraih trofi yang sudah dekat. Kekalahan 0-2 di final melawan PSPM Pegiringan menyisakan luka, namun juga pelajaran berharga. Dengan kepala tegak dan semangat tak luntur, Perselo FC menatap musim 2025 dengan harapan baru.
Di Lapangan Desa Sewaka, Kabupaten Pemalang, Perselo FC menampilkan performa yang memukau di babak pertama. Dengan semangat juang yang tak kenal lelah, mereka berhasil menahan imbang 0-0, menghadapi lawan yang seimbang dalam hal strategi dan stamina. Tim asuhan Coach Fatkhu Rozak menunjukkan ketangguhan mereka, bermain seperti sebuah “unit” yang solid, dengan komunikasi di lapangan yang mengesankan.
Namun, cuaca menjadi faktor yang tidak terduga. Hujan deras yang turun di babak kedua mengubah permainan. Genangan air yang memenuhi lapangan memutuskan “build–up” yang biasanya lancar, menciptakan kesulitan dalam penguasaan bola dan aliran serangan. Imbasnya lawan berhasil membuat Perselo kebobolan dua gol yang sulit dibalas. Tim tidak bisa segera beradaptasi, dan meskipun berusaha keras untuk mengejar ketertinggalan, papan skor tetap tak bergeming.
Walaupun gelar juara lepas dari genggaman, ada pencapaian yang tetap patut dibanggakan. Deni Bhactiar, penyerang tajam Perselo FC, meraih predikat top scorer, sebuah prestasi individu yang mengilau di tengah kekecewaan tim. Ini menjadi bukti bahwa meskipun gagal meraih trofi, semangat dan ketekunan tetap berharga. Perselo FC, meski gagal mempersembahkan piala bagi Dusun Lobongkok, Banjarmulya, tetap memiliki fondasi yang kuat untuk menatap musim depan dengan keyakinan dan harapan baru. (RED)