anakbola.net – Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi, menerima audiensi redaksi anakbola.net dan panitia penyelenggara Parade ANAKBOLA Indonesia 2020 di ruang kerjanya, Senin (31/8) siang. Yunus menyampaikan apresiasi atas rencana dihelatnya Parade ANAKBOLA Indonesia (parade) sebagai bagian dari pembinaan usia dini dan menumbutkan bakat-bakat sepak bola di tanah air yang berkualitas dan berkarakter.
Dalam perbincangan, Plt Sekjen PSSI itu juga berpesan agar dalam pelaksanaan event tersebut hendaknya memperhatikan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Selain itu Yunus mengaku prihatin dengan banyak operator kompetisi sepak bola usia dini dan usia muda yang menggelar pertandingan dalam frekuensi waktu yang singkat dengan mengabaikan aspek pemulihan stamina (recovery) pada anak-anak. Padahal diperlukan waktu 2×24 jam untuk recovery bagi pemain sepak bola.
Sementara itu Pimpinan Umum anakbola.net Mahmuddin Muslim mengatakan kegiatan parade tersebut bertujuan diantaranya sebagai instrumen untuk menginternalisasikan nilai-nilai positif yang terkandung di dalam permainan sepak bola terhadap stakeholders pembinaan usia dini, terutama pengurus atau manajemen sekolah sepak bola (SSB), pelatih, orang tua siswa dan para siswa itu sendiri.
Lebih lanjut Mahmuddin menerangkan bahwa parade ini sebagai medium buat mensosialisasikan serta mengimplementasikan filosofi sepak bola Indonesia (filanesia) dalam melakukan pembinaan sepak bola usia dini.
Ia menambahkan jika dalam parade nantinya tidak an sich menggulirkan pertandingan antar tim. Namun sebagai satu rangkaian, akan diadakan seminar bagi orang tua siswa dan perwakilan manajemen SSB dengan topik pembahasan meliputi, pengenalan filanesia, psikologi anak, nutrisi sehat buat atlet atau pesepakbola anak. Sedangkan bagi para peserta anak akan diberikan materi tentang pembentukan karakter sebagai pemain sepak bola.
Senada dengan Plt Sekjen PSSI, Mahmuddin yang juga salah satu steering committee Parade ANAKBOLA Indonesia mengungkap bahwa selama parade berlangsung seluruh peserta dan pendukung acara akan menerapkan perilaku new normal yang mempedomani protokol kesehatan, khususnya pada aktivitas sepakbola.
“Namun pengertian ‘new normal‘ dalam parade ini tidak saja terkait perilaku dalam memutus rantai penyebaran COVID-19, lebih dari itu new normal dimaksud ialah iklim persepakbolaan di tanah air yang lebih beretika, jauh dari kekerasan atau kriminalitas dan perilaku curang lainnya,” imbuhnya.
Baik Yunus Nusi dan Mahmuddin sepakat bahwa kompetisi sepakbola yang diperuntukkan bagi pembinaan usia dini dan usia muda, hendaknya tidak terkesan mengeksploitasi anak. Oleh karena itu Yunus menegaskan pentingnya sinergisitas dan integrasi dalam pelaksanaan kompetisi semacam itu.
Kemudian legenda sepak bola Indonesia, Elli Idris selaku steering committee Parade ANAKBOLA Indonesia menekankan pentingnya kolaborasi antara PSSI dengan stakeholders sepak bola tanah air dalam melakukan pembinaan usia dini yang dilakukan secara berjenjang.
Turut hadir dalam audiensi tersebut, pemimpin redaksi anakbola.net Budi Satria Dewantoro dan Anthon Adhikusuma (redaksi). (BSD)