AnakBola – Muhammadiyah memiliki kedekatan dan peran yang cukup besar dalam membangun dunia sepak bola Indonesia. Keterlibatan salah satu organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam terbesar di Indonesia ini diimplementasikan dengan membentuk klub sepak bola Hizbul Wathan di Solo pada tahun 1929. Klub ini diklaim sebagai cikal bakal lahirnya Persis Solo hingga PSM Jogja. Pernyataan tersebut dikatakan oleh aktivis Pemuda Muhammadiyah Bob Ferdian saat menyosialisasikan agenda Webinar Series Menuju Kongres I PSHW.
Menurut Bob selaku Commitee Kongres I PSHW, sejak awal diperkenalkannya sepak bola pada masa penjajahan Hindia Belanda, Muhammadiyah sebagai organisasi modern yang membuka diri terhadap pembaharuan dengan mudah menerima olahraga. Sehingga kala itu banyak aktivis-aktivis Muhammadiyah menggeluti sepak bola. Diantaranya Ki Bagus Hadikusumo sebagai inisiator pembentukan Kaoeman Voetball Club. Dalam perjalanannya Kaoeman VC lantas menjelma menjadi persatuan sepakbola Hizbul Wathan (PSHW). Figur lain yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah persepakbolaan di tanah air, yakni Abdul Hamid. Tokoh Muhammadiyah ini merupakan salah satu aktor pendirian PSSI.
Kendati belum utuh dan runut, fakta sejarah tak bisa dipungkiri bahwa Muhammadiyah turut ambil bagian dalam gerakan membumikan sepak bola di wilayah Nusantara. Diantaranya melalui PSHW maupun klub-klub sepak bola lainnya.
Dilatarbelakangi hal itu Pemuda Muhammadiyah akan menggelar webinar dengan tema, Menakar Persatuan Sepakbola Hizbul Wathan untuk Kemajuan Sepak Bola Indonesia.
“Webinar ini digulirkan dalam rangka menyusun kembali kepingan-kepingan sejarah terkait peran dan tujuan Muhammadiyah memasyarakatkan sepak bola. Selain itu menjadi sarana menginvetarisir gagasan tentang posisi strategis Muhammadiyah kedepan.
Posisi pertama, yakni menginternalisasi nilai-nilai Muhammadiyah dalam membentuk karakter generasi muda dengan memperluas dimensi dakwah melalui sepak bola. Posisi kedua berpartisipasi dalam pembinaan sepak bola usia dini sehingga lahir bibit pemain yang memiliki skill mumpuni dan berkarakter baik. Kemudian posisi ketiga, membangun industri olahraga sepak bola di Indonesia yang bisa menunjang prestasi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat,” terang pria yang pernah berkecimpung di KNPI itu.
Adapun tema yang dipilih pada seri perdana webinar, yaitu “Menakar Persatuan Sepakbola Hizbul Wathan untuk Kemajuan Sepak Bola Indonesia”. Sesuai rencana acara dijadwalkan digelar pada Jumat (14/1) pukul 18:30 WIB. Hadir sebagai narasumber, yakni Cak Nanto (Ketum PP Pemuda Muhammadiyah), Nashir Efendi (Ketum PP IPM), Rachmat Bagja (Ketua SBO PPPM), Abdul Musawir Y (Ketum DPP IMM), Ahmad Syauqi S (Ketua Asprov PSSI DIY), dan Ma’ruf El Rumi (Pengamat Sepak Bola). (BSD)