AnakBola – Kalbar United memulai pertandingan Grup B Walikota Pontianak Cup U-45 dengan catatan positif. Menghadapi D’Lelong di Lapangan Mentibu, Pontianak Timur, kota Pontianak, Sabtu (21/5) tim besutan Cundrik Pamungkas hanya mampu menggapai hasil seri tanpa gol.
Sejak tendangan mula laga berjalan dengan alot. Aksi saling serang antara kedua kesebelasan terjadi di sepanjang babak pertama. Lapangan tengah menjadi ajang perlawanan penggawa D’Lelong yang dimotori gelandang senior Wan Ansyari dan Sugianto. Sementara di lini depan, barisan penyerang yang diisi Along Ramli, Yudi, dan Pendi bekerja keras menciptakan peluang gol.
Demi memberikan rasa aman bagi rekan-rekannya di sektor tengah dan depan dalam membangun serangan, bek Nazarudi dan Panji begitu disiplin dan tak kenal menyerah mengerem laju pergerakan pemain KU. Sehingga gawang mereka yang di jaga kiper Lely Suherli.
D’Lelong sejatinya memperoleh momentum buat mengungguli KU. Berawal dari umpan Wan Ansyari kepada Along Ramli, pemain depan D’Lelong itu langsung menuju gawang KU. Namun upaya tersebut dapat diatasi dengan sempurna oleh penjaga gawang kawakan Kalbar United Iksan.
Iksan merupakan kiper yang cakap dan punya jiwa kepemimpinan. Sehingga kehadirannya menjadi motivator bagi bek-bek tangguh KU, Level, Kuswin, Basuki, dan Heri dalam mengorganisir permainan di lini bawah.
Di zona tengah KU, kombinasi permainan yang dikelola Darmawan, Indra Yusri, Man Silat, serta Hasby tak putus menyuplai bola kepada Permadi dengan ciri khas satu dua sentuhannya.
Kecerdikan pemain tengah KU dalam merubah tempo permainan membuat mereka mendominasi penguasaan bola. Meski begitu hingga jeda minum, belum ada satu pun gol yang berhasil dijaringkan. Pelatih Kalbar United Coach Cundrik yang ingin pemain asuhannya meraih skor lebih dulu melakukan penyegaran dengan memasukan pemain legenda, Jefridin Anwar.
Kehadiran sosok pelatih yang membawa Gabsis U-15 menjadi runner up Piala Soeratin U-15 tahun 2020 itu memberi warna baru di babak kedua. Dengan ketenangannya mengatur tempo permainan dan menerapkan alternatif skema membuat permainan KU kian variatif.
D’Lelong yang merespon perubahan dari KU pun berusaha menguasai bola dan memaksa saling beradu teknik dan taktik. Tak ayal aksi mereka mengolah bola memberikan sungguhan tontonan yang seru. Sehingga mayoritas penonton mengatakan laga tersebut merupakan partai semifinal dini.
Memasuki menit ke-60 KU kembali melakukan pergantian pemain. Guna menambah kekuatan lini tengah untuk meng-counter lawan, Bahtiar punya daya jelajah tinggi dimainkan oleh Cundrik. Berkolaborasi dengan Darmawan dan Jefridin ketiganya fokus menguasai bola dan mengalirkannya kedepan melalui trough pass kepada striker Kalbar United.
Kalbar United nyaris merubah kedudukan andai saja pergerakan Darmawan yang menerima umpan dari Jefridin bisa dimaksimalkan menjadi gol. Pasalnya bola berhasil ditepis pemain D’Lelong sehingga sekadar melahirkan sepak pojok.
Meski ‘duel’ sengit terus berlanjut, namun sampai dengan pertandingan selesai skor kacamata tetap bertahan dan menjadi hasil yang adil.
Kepada AnakBola Syarif Abdurahman, perwakilan panitia turnamen sepak bola dalam rangka anniversary ke-18 Bintang Timur FC mengaku sangat senang ajang ini bisa diadakan. Karena pemain atau pengurus klub yang lama tidak bersua dapat bertemu kembali dalam semangat kekeluargaan. Abdurahman pun berharap keakraban yang ditunjukkan setiap pemain dan ofisial bisa dilihat dan diteladani para penonton. (BSD)
