
AnakBola – SSA Samarinda menunjukkan semangat juang yang luar biasa dalam Festival Sepak Bola Anak ASSKA Kaltim U-11 yang digelar pada Sabtu (4/1/2025). Meski turun dengan pemain dari kelompok umur U-10, langkah berani tersebut membuahkan hasil manis. Dengan semangat tak kenal menyerah, tim berjuluk ‘Laskar Loreng’ mampu finis di empat besar dan bahkan menorehkan prestasi individu, dengan Rama dinobatkan sebagai Young Player.
Pada pertandingan penyisihan Grup A yang berlangsung di Lapangan Greent Point Mini Soccer, Loa Janan Ilir, kota Samarinda, SSA memulai perjalanannya dengan sangat baik. Meskipun menghadapi lawan-lawan yang tangguh, seperti Galaxy Balikpapan, PS Harapan Baru, dan Langlangbuana Kukar B, SSA berhasil mengemas 3 poin melalui hasil imbang tanpa kekalahan. Keberhasilan ini membuat SSA melangkah ke fase semifinal Champion Gold, membuktikan konsistensi mereka di tiga laga penyisihan.
Pada babak semifinal, anak-anak didik Coach Erwin membuat kejutan besar dengan menahan Langlangbuana A bermain imbang tanpa gol. Namun, dalam adu penalti yang dramatis, SSA harus tereliminasi setelah kalah 3-4. Tidak menyerah, SSA tetap berjuang di perebutan peringkat ketiga, meskipun harus mengakui keunggulan Galaxy Balikpapan dengan skor 1-2 setelah bermain imbang 0-0 di waktu normal.

Meski belum mampu meraih gelar juara, perjuangan SSA Samarinda patut diacungi jempol. Keberanian mereka untuk menantang tim yang usianya lebih tua dan berpengalaman memberikan manfaat berharga. Bertanding melawan tim dengan usia di atasnya maupun lebih kuat, memberikan keuntungan besar bagi pemain usia dini. Salah satunya adalah peningkatan mental dan kepercayaan diri. Pemain belia bisa belajar menghadapi tekanan besar, baik secara fisik maupun mental, seperti yang terlihat dalam momen adu penalti yang menentukan. Pengalaman ini mengasah ketangguhan, fokus, dan keberanian mereka untuk tampil maksimal di lapangan. Selain itu, bermain melawan lawan yang lebih matang mempercepat pengembangan teknik dan taktik, meningkatkan kemampuan dalam membaca permainan dan mengambil keputusan cepat, terutama dalam situasi counter-attack. Tantangan fisik yang dihadapi juga mengasah kekuatan, daya tahan, dan kedisiplinan, yang serupa dengan intensitas latihan sebelum final. (RED)
.