anakbola.net – Beberapa atlet cilik dihadapkan pada tekanan terkait dengan porsi nutrisi dan berat badan. Hal seperti itu berlaku dalam beberapa cabang olahraga, yang menuntut anak-anak secara radikal untuk menambah atau bahkan mengurangi berat badan mereka. Tujuannya adalah demi mencapai kinerja yang optimal.
Dalam olahraga yang menekankan berat badan atau penampilan tubuh, seperti gulat, berenang, menari, atau senam, anak-anak mungkin merasakan tekanan untuk menurunkan berat badan hingga mencapai berat yang ideal.
Keputusan tersebut bukanlah ide yang baik bagi atlet cilik untuk menjalankan program diet. Mengapa demikian? Karena anak-anak yang menjadi atlet membutuhkan bahan bakar ekstra.
Sehingga dengan kebiasaan makan yang tidak sehat, seperti diet ketat, anak-anak akan kehilangan kekuatan dan daya tubuhnya. Tak hanya itu, konsentrasi mental juga dapat memburuk karena menerapkan kebiasaan yang demikian.
Masalah lain yang serupa juga bisa muncul tatkala anak-anak diminta untuk menambah berat badannya dengan tempo yang cepat, seperti olahraga yang mensyaratkan ukuran atau berat badan tertentu, seperti sepak bola atau hoki.
Ketika seorang anak makan berlebihan, makanan yang tidak bisa segera diserap dan digunakan oleh tubuh akan disimpan sebagai lemak. Tentu ini mengakibatkan atlet cilik yang makan berlebihan justeru hanya menambah berat badan mereka saja, bukan pada ototnya. Akibatnya kebugaran fisik mereka akan terganggu.
Perlu menjadi perhatian bagi orang tua, disaat seorang pelatih atau guru olahraga menganjurkan anak anda untuk menurunkan atau menambah berat badan, atau jika anda mengkhawatirkan perubahan kebiasaan makan anak anda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Dokter yang bersangkutan bisa saja merujuk anda ke ahli giji yang baik, yang mampu menyusun rencana atau pola makan yang tepat untuk menyesuaikan berat badan anak anda dengan cara yang aman dan sehat. (BSD)
Sumber: https://kidshealth.org/
