anakbola.net – Tak hanya berparas cantik, Puty Laudhita Yundani juga cekatan mengolah si kulit bundar. Namun siapa sangka, jika pemain Queen United ini sebelumnya merupakan atlet cabang olahraga pencak silat.
Sebagai ‘pendekar’ silat, telah banyak pengalaman dan prestasi yang ditorehkan Puty. Diantaranya gadis kelahiran Depok, 27 April 2003 ini pernah meraih juara 1 pada Kejuaraan Pencak Silat Pelajar dan Mahasiswa Tingkat Asia Eropa yang memperebutkan piala bergilir Dr. (HC) H. Eddie M. Nalapraya. Kemudian Puty memperoleh medali emas saat tampil di Jakarta Pencak Silat Championship.
Kedekatan Uty dengan sepak bola, sebetulnya sejak di bangku kelas 5 SD. Saat itu Uty kerap mengikuti ayahnya latihan sepak bola. Namun Uty begitu ia akrab disapa belum serius berlatih, karena lebih menggemari olahraga adu fisik seperti pencak silat.
Baru di awal mengenyam pendidikan tingkat SMA, Uty mulai memfokuskan diri berlatih sepak bola. Keputusan Uty berubah haluan tersebut mendapat dukungan penuh dari orang tuanya.
Termotivasi untuk menjadi pesepakbola profesional serta bisa menembus Timnas Putri Indonesia, mendorong Puty Laudhita Yundani bergabung bersama klub sepak bola putri yang berbasis di kota Depok, Jawa Barat, yakni Queen United.
Fisiknya yang bugar dan kokoh sebagai atlet pencak silat, membuat Puty selalu menang saat body charge baik ketika merebut bola maupun mempertahankan bola yang tengah dikuasainya.
Di Queen United, beberapa posisi masih dijajaki oleh Puty baik sebagai bek kanan atau bek kiri, gelandang hingga striker. Ia pun menyadari dibutuhkan komitmen kuat agar bisa meraih impiannya menjadi pemain sepak bola hebat dan bisa membahagian orang tua lewat prestasi di bidang olahraga
Oleh karena itu pemain yang mengidolakan Alex Morgan, serta pemain Timnas Putri Indonesia, yakni Zahra Muzdalifah dan Carla Bio Pattinasarany tersebut perlu berlatih dengan tekun demi meningkatkan keahliannya berlaga di lapangan hijau. (RED)