anakbola.net – Volcano Football Academy (VFA) Cilegon yang menjadikan stadion Krakatau Stell sebagai home base-nya, merupakan salah satu Sekolah Sepak Bola (SSB) yang turut meramaikan pembinaan pesepakbola usia dini di ‘Kota Baja’, Cilegon, Provinsi Banten.
Seperti halnya SSB lainnya yang ada di wilayah Banten, VFA atau yang populer dengan nama Volcano mempunyai misi ingin menjadi satu diantara ujung tombak pembinaan pemain sepak bola di tanah air.
Menurut Fajrin, pelatih VFA melalui pembinaan pesepakbola usia dini dan usia muda dengan didukung iklim yang sehat dan berkelanjutan dapat memberi kontribusi bagi pemajuan persepakbolaan di tanah air.
Oleh karena itu para siswa di SSB Volcano memperoleh pembinaan kemampuan dasar sepak bola yang dibedakan berdasarkan kelompok umur 6 – 10 tahun, 11 – 13 tahun, dan 14 – 15 tahun.
Latihan fisik dan teknik bagi para siswa digelar setiap dua kali dalam seminggu. Selain melaksanakan pelatihan di home base, dalam rangka meningkatkan menit bermain Volcano kerap memboyong para siswanya untuk mengikuti berbagai kompetisi sepak bola. Tidak sedikit prestasi yang berhasil ditorehkan anak-anak Volcano, teristimewa untuk kategori umur U-10 dan U-12.
Memfokuskan pada pembinaan kelompok umur 11 – 13 tahun, pada awal tahun ini misalnya, SSB Volcano sukses meraih juara Cilegon Junior League. Setelah sebelumnya sempat pula menjadi runner up dalam Festival FKSSB Cilegon, selama dua musim berturut-turut. Bahkan dalam gelaran Danone Nations Cup 2019, SSB ini mampu menembus babak 16 besar.
Keadaan darurat bencana non alam COVID-19, turut mempengaruhi agenda pembinaan di SSB yang berada dalam naungan Badan Pembina Olahraga dan Seni Budaya (BPOS) Krakatau itu.
Tak ingin dampak wabah virus Corona meruntuhkan moral dan menurunkan skill bermain para siswanya, pengurus dan para pelatih SSB VFA menginisiasi program pelatihan secara online.
Saat ini para siswa melakukan latihan mandiri dari tempat tinggal atau lingkungannya masing-masing sesuai arahan yang diberikan oleh pelatih. Kemudian untuk bahan evaluasi staff pelatih, para siswa wajib mengirimkan video latihan yang dilakukan. Pengiriman video tersebut juga merupakan prosedur pembinaan disiplin agar setiap siswa senantiasa berlatih, walaupun jauh dari pantauan pelatih.
Kepada anakbola.net, Raden Erlan kelahiran 2007, salah satu siswa VFA mengaku selalu berlatih sesuai instruksi dari pelatihnya. Walaupun tidak bisa melakukan latihan bersama seperti sebelum merebaknya COVID-19, talenta muda yang cukup bersinar di Volcano ini tetap rutin berlatih di tempat tinggalnya.
Fajrin menambahkan, ia berharap pandemi virus Corana ini segera sirna dari bumi Indonesia. Agar anak-anak bisa kembali bermain bola dengan penuh keceriaan. (MM/BSD)
