AnakBola – Minggu sore di Loa Kulu, Kutai Kartanegara, tak hanya diguyur hujan — tapi juga dipenuhi semangat bocah-bocah pesepak bola belia. Tim asal Kota Tepian, Samarinda Soccer Academy (SSA).datang jauh-jauh membawa misi sederhana tapi bermakna: sparing rasa dukungan untuk SSB Tunas Muda, yang tengah menyiapkan langkah besar menuju turnamen Bali Seven 2025.
Perjalanan SSA melintasi jalan basah dari Samarinda ke Mini Stadion Loa Kulu bukan sekadar agenda friendly match biasa. Ini lebih dari itu. Ini adalah kisah tentang persahabatan, proses, dan mimpi-mimpi kecil yang dirawat di atas rumput basah.
Bertemu di bawah langit mendung, anak-anak SSA — dengan jersey hijau cerah khas mereka — berbaris menghadapi tuan rumah, Tunas Muda Loa Kulu. Tim asal ‘Kota Raja’ itu tengah bersiap tampil di kategori U-12, U-14, dan U-16 Bali Seven, salah satu event prestisius di level grassroots football Tanah Air.
Coach Erwin, pelatih kepala SSA Samarinda, menyebut laga ini bukan hanya tentang adu teknik di atas lapangan. “Ini bukan cuma soal teknik, tapi tentang berani keluar dari zona nyaman, berani menghadapi tekanan, dan belajar menikmati setiap tantangan,” tegasnya di sela uji tanding.
Anak-anak Tunas Muda, yang sedang mengasah kemampuan teknik, taktik dan mental untuk tampil di ‘Pulau Dewata‘, tampak menikmati setiap prosesnya. Bahkan saat hujan perlahan turun, game tetap berjalan, tekad tetap menyala.
Pelatih Tunas Muda Loa Kulu, Coach Tedy, pun tak menahan rasa bangganya.
“Saya apresiasi kerja keras anak-anak hari ini. Bermain di bawah hujan, tetap disiplin, tetap fokus. Mudah-mudahan ini jadi bekal berharga sebelum bertarung di Bali Seven nanti,” ujarnya penuh harap.
Pertandingan ini mungkin bukan final besar. Tidak ada trophy yang diperebutkan. Tapi di balik setiap passing, tackling, maupun goal yang tercipta sore itu, terselip harapan sederhana — bahwa perjalanan menuju mimpi besar selalu lebih indah saat ditemani kawan seperjalanan.
Dan SSA Samarinda, telah hadir sebagai teman itu. Menguatkan langkah kecil anak-anak Loa Kulu menuju Bali, menuju mimpi, menuju panggung bernama Bali Seven. (RED)
