Berita

Dari Sungai ke Lapangan: Perjalanan Panjang SD Islam Cendekia Kubar Menembus Panggung FOSSKA Kaltim

Dari tepian sungai ke panggung provinsi! SD Islam Cendekia Kubar buktikan bakatnya di FOSSKA Kaltim. Perjuangan tak sia-sia!

AnakBola – Malam itu, di bawah langit Ramadhan yang penuh berkah, sekelompok anak dari pedalaman Kutai Barat (Kubar) memulai perjalanan panjang mereka. Dengan semangat membara, mereka menumpang kapal sungai—transportasi termurah yang mengantarkan harapan. Enam belas jam perjalanan bukanlah hambatan, melainkan bagian dari cerita perjuangan SD Islam Cendekia Kubar dalam menorehkan prestasi di ajang FOSSKA Kaltim Fun Ramadhan U-12 2025.

Setibanya di Green Point Mini Soccer, Loa Janan Ilir, kota Samarinda, Minggu (16/3/2025) mereka berhadapan dengan lawan-lawan tangguh dari Samarinda dan Kutai Kartanegara (Kukar). Bukan sekadar pertandingan, ini adalah panggung bagi bakat-bakat muda dari desa untuk membuktikan bahwa sepak bola bukan hanya milik kota besar.

Dari Keunggulan ke Pelajaran Berharga

Laga pertama menghadapi SSA Samarinda berjalan sengit. Bermain penuh determinasi, SD Islam Cendekia Kubar sempat unggul lebih dulu lewat gol cepat dari Canter Ettek, pemilik nomor punggung 11. Namun, di menit-menit akhir, SSA Samarinda berhasil menyamakan skor.

Tantangan berlanjut ketika mereka bertemu Kutlam Junior. Kembali, SD Islam Cendekia membuka skor melalui aksi pemain nomor 10, namun akhirnya harus mengakui keunggulan lawan dengan skor 1-4. Laga terakhir melawan Manunggal Putra juga berakhir dengan kekalahan 1-3.

Meski harus puas di peringkat keempat, ada satu bukti tak terbantahkan—bakat itu nyata. Pemain terbaik turnamen berasal dari mereka, membuktikan bahwa pesepakbola masa depan bisa lahir dari mana saja, bahkan dari desa di tepian sungai.

Dukungan untuk Masa Depan Sepak Bola Kubar

Indra, sang pelatih sekaligus guru ekskul sepak bola SD Islam Cendekia Kubar, tak bisa menyembunyikan kebanggaannya.

“Mereka selalu unggul lebih dulu di tiga pertandingan. Masalah utama ada di fisik dan komunikasi tim, tapi bakat mereka ada. Mereka hanya butuh lebih banyak kesempatan dan dukungan,” ujarnya.

Baca Juga:  Tak Kebobolan di Dua Laga, Persemi FC Kunci Gelar Juara Trofeo Match Repaben FC

Harapan itu tetap menyala. Sepak bola usia dini di Kubar membutuhkan lebih dari sekadar semangat—ia butuh sistem, dukungan, dan pengakuan. Perjalanan SD Islam Cendekia Kubar tahun ini hanyalah awal. Mungkin, suatu hari nanti, nama-nama mereka akan bergema lebih jauh, bukan hanya di FOSSKA, tetapi di pentas sepak bola nasional. (RED)

Tampilkan Lainnya

Artikel Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button