
AnakBola – Di atas rumput hijau Green Poin Mini Soccer, gemuruh semangat para bocah berbakat menggema. Liga Muda ASSKA Kaltim 2025 resmi dimulai, Minggu (9/2/2025), menghadirkan nuansa kompetisi penuh gairah sekaligus menjadi arena lahirnya generasi emas.
Sejak peluit pertama berbunyi, Aggas Sempaja U-11 langsung unjuk taji. Mereka meredam perlawanan SSA Samarinda dengan skor telak 4-1. SSA, yang tampil pincang karena keterbatasan pemain, berusaha bertahan, tapi dominasi Aggas tak terbendung.
Di laga berikutnya, Langlangbuana Loa Duri dan SSB Manunggal Putra berbagi poin setelah bermain imbang 2-2 dalam laga ketat penuh adu strategi. Kemudian, Aggas kembali menunjukkan superioritas mereka dengan menang 5-0 atas PSHB Putri. Tak mau kalah, LLB Loa Duri juga mencatatkan kemenangan besar 5-0 atas SSA Samarinda, dan match terakhir pekan ini ditutup dengan kemenangan Manunggal Putra 3-0 atas PSHB Putri.
Dua kemenangan yang diraih menempatkan Aggas Sempaja di puncak klasemen dengan 6 poin, sedangkan LLB Loa Duri membayangi di belakang dengan 4 poin.
Di tengah deretan skor gemilang dan persaingan yang semakin memanas, tim Tiga Boy FC—yang belum memainkan laga—siap tampil menggebrak pada pekan kedua, membawa semangat dan harapan baru dalam kompetisi.
Liga Muda ASSKA Kaltim: Wahana Membangun Generasi Emas Sepak Bola: Sinergi Sport Science dan Mental Juara
Meski liga ini tidak semata soal menang atau kalah, turnamen ini menekankan bahwa pembinaan pemain muda harus menggabungkan kekuatan fisik dan kecerdasan taktis. Di era sepak bola modern, sport science memainkan peran penting dalam mengasah talenta sejak usia dini. Pengelolaan menit bermain, rotasi pemain yang tepat, dan strategi pemulihan optimal merupakan fondasi utama dalam mencetak atlet yang tangguh secara fisik maupun mental.
“Turnamen seperti ini bukan hanya soal kemenangan, melainkan tentang membentuk karakter dan daya juang. Anak-anak belajar disiplin, tumbuh lebih percaya diri, dan mengembangkan mental tanding yang kuat,” ujar Abas, pelatih Aggas Sempaja, dengan penuh optimisme.
Dalam aspek game intelligence, pemain muda harus terus diasah agar mampu membaca permainan, memahami pola serangan, dan membuat keputusan dalam hitungan detik. Sementara itu, program sports conditioning dirancang untuk menguatkan otot, meningkatkan ketahanan fisik, dan menjaga fleksibilitas guna mencegah cedera jangka panjang.
Dengan talenta yang terus bermunculan dan pembinaan yang semakin terstruktur, Liga Muda ASSKA Kaltim bukan sekadar event tahunan. Ini adalah wahana pembentukan generasi emas sepak bola, di mana keterampilan teknis, mental juara, dan dukungan sport science berpadu untuk mencetak bintang masa depan.(RED)