Serba Serbi

#StayAtHome: Mari Berlatih di Rumah

anakbola.net – Sejak diumumkan Indonesia positif Covid-19, kebijakan social distancing pun di terapkan. Bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah di rumah adalah salah satu cara memutus rantai penyebaran virus Covid-19.

Tentu saja, dibarengi dengan selalu mencuci tangan dengan sabun, mandi dan ganti baju sehabis berpergian, tidur yang cukup, meningkatkan daya tahan tubuh dan selalu menjaga kebersihan dan berjemur pada sinar matahari.

Himbauan pemerintah agar tetap di rumah, juga diikuti oleh Sekolah Sepakbola (SSB) dengan meliburkan latihan. Namun, banyak pengelola dan pelatih SSB tetap memberi kan latihan dengan metode jarak jauh agar anak-anak tetap terjaga kemampuan bermainnya dan tentu saja bisa meningkatkan daya tahan tubuh mereka ketika menjalani program stay at home.

Ada beberapa faktor penting yang perlu di perhatikan oleh orang tua ketika anak-anak berlatih secara mandiri di rumah;

Pertama, melakukan pemanasan (warming up) secara benar. Pemanasan adalah faktor penting dalam berolahraga, termasuk sepakbola. Jika tidak melakukan pemanasan yang baik dan benar, maka otot kita tidak siap untuk melakukan aktivitas sesuai dengan beban latihan yang akan dilakukan. Akibatnya, otot akan mudah ketarik, dan cedera pun datang.

Kedua, melakukan teknik latihan yang benar. Dengan teknik yang benar, maka latihan tersebut akan bermanfaat bagi tubuh dan tentu saja akan meningkatkan skill bermain bola anak. Namun, jika teknik yang dilakukan tidak sesuai atau salah, selain tidak bermanfaat pada peningkatan skill anak dalam bermain bola, kesalahan teknik juga akan berakibat fatal pada tubuh, bisa cedera datang. Apalagi jika kesalahan teknik tersebut dilakukan secara terus menerus. Perlu kiranya orang tua anak, membaca manual latihan yang benar atau meminta panduan pada pelatihan.

Baca Juga:  Jelang New Normal Live, Si Merah FC Dan Bank Kalbar FC Jumpa Di Laga Persahabatan

Ketiga, lakukan latihan sesuai porsinya. Anak-anak memiliki porsi latihan sendiri, baik metode, teknik maupun waktu berlatih. Banyak kejadian, orang tua memberikan porsi latihan yang berlebihan. Baik durasi waktu, teknik yang tidak sesuai dengan otot anak-anak dan lain sebagainya. Jika ini yang terjadi, maka latihan tersebut tidak kan memberi manfaat pada anak, bahkan rentan cedera, pada jangka panjang, si anak akan menjadi pemain “kaca”, mudah cedera.

Keempat, melakukan latihan pada tempatnya. Latihan sepakbola sebaiknya di lapangan bola. Namun jika tidak ada lapangan bola sekitar rumah, maka upayakan latihan di lapangan rumput, misalnya taman sehingga anak-anak terhindar dari cedera.

Hindari latihan di aspal atau semen, karena jika ini di lakukan secara terus menerus akan berpengaruh pada lutut dan otot anak. Mungkin saat ini belum kelihatan dampak negatifnya, namun biasanya ketika memasuki usia produktif sebagai pemain bola, maka anak akan mudah cedera akibat akumulasi latihan di aspal atau semen.

Sebaiknya jika, tidak ada lapangan rumput, dan mesti latihan di aspal atau semen, porsi latihan endurance lebih bermanfaat dan menggunakan sepatu kets dan tak perlu pakai bola.

Kelima, cooling down setelah latihan. Melakukan relaksasi baik pernafasan maupun otot menjadi faktor penting dalam sebuah latihan sepakbola. Lakukan cooling down dengan benar, agar semua latihan yang dilakukan memberi manfaat pada anak dan mengembalikan otot relak setelah berlatih. Orang tua perlu membaca metode relaksasi yang benar. Jika tidak mengerti sebaiknya minta panduan dari pelatih.

Mudah-mudahan beberapa faktor tersebut memberi manfaat bagi pesepak bola usia dini yang berlatih mandiri di rumah. Kita bisa mencegah penyebaran covid-19 dengan tetap di rumah, tetapi kita juga bisa tetap berlatih sesuai porsi anak SSB.

Baca Juga:  Hari Anak Nasional 2020: Pesan Legenda Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto Untuk Pembinaan Sepak Bola Usia Dini

Mahmuddin Muslim

Penggiat Sepak bola usia dini

Tampilkan Lainnya

Artikel Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button