anakbola.net – Dampak wabah virus corona atau COVID-19 sudah sampai level yang mengkhawatirkan. Sampai dengan Senin (30/3), berdasarkan data dari situs Kementerian Kesehatan terdapat 1.285 orang terkonfirmasi positif COVID-19, 1.107 tercatat masih dalam perawatan. Sementara 64 orang lainnya dinyatakan sembuh, sedangkan 114 meninggal dunia.
Resiko tersebut bukan saja dirasakan langsung oleh orang dewasa atau masyarakat pada umumnya, melainkan turut dialami para siswa sekolah sepak bola (SSB) atau pesebak bola belia. Dimana untuk alasan keselamatan dan kesehatan anak-anak ini, tiap-tiap SSB telah meniadakan latihan rutin.
Situasi ini mengundang perhatian Raja Sapta Oktohari, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (Indonesian National Olympic Committee) untuk memotivasi siswa-siswa SSB di seluruh Indonesia.
Disela-sela kesibukannya Okto (sapaan akrab Raja Sapta Oktohari) menyempatkan diri mengajak pesepakbola belia untuk tetap berlatih, meskipun itu dilakukan secara mandiri di rumah. Hal tersebut perlu dilakukan karena kesehatan bibit-bibit pemain sepak bola Indonesia ini merupakan modal dasar untuk bisa tetap bermain sepak bola.
Tak lupa Okto juga menghimbau para siswa SSB yang sedang menjalani program stay at home tidak menyerah menggembleng diri dengan disiplin, walau jauh dari pantauan para pelatih. Dengan media komunikasi yang ada, pesepakbola belia ini diharapkan bisa melaksanakan intruksi dari masing-masing pelatihnya.
Okto juga menambahkan, bahwa latihan rutin baik itu di rumah (training from home) maupun di SSB sangat baik dilakukan guna menjaga kebugaran dan skill bermain. Sehingga ketika keadaan kembali pulih, anak-anak bisa bermain seperti sedia kala. (MM/BSD)