AnakaBola – Lapangan Desa Kerta Bhakti di Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser, menjadi saksi perayaan semangat muda dalam Festival Sepakbola U-12 yang digelar FOSSKA Paser. Minggu (1/12/2024), festival ini menyatukan 16 tim dari berbagai desa di Paser, termasuk satu tim tamu dari Samarinda, SSA Manunggal Putra.
Dengan format pertandingan 9v9, festival tersebut tak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga bagian dari seleksi untuk membentuk tim yang akan mewakili Paser pada kejuaraan nasional di Malang. Program ini sekaligus menjadi langkah konkret dalam percepatan pembangunan sepakbola desa yang diinisiasi oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur, yang turut membagikan bola kepada klub-klub dan sekolah sepak bola di daerah tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan olahraga di tingkat grassroots.
Di tengah atmosfer yang penuh antusiasme, Longikis Kids, salah satu tim unggulan, bertekad merebut titel Champion Gold. Target ini bukan sekadar mimpi, mengingat mayoritas pemainnya telah memiliki pengalaman berlaga di tingkat nasional.
Andi Ahmad, Ketua FOSSKA Paser, menuturkan harapannya agar kegiatan dimaksud melahirkan bintang-bintang baru dari tanah Paser. “Kami ingin membangun fondasi yang kokoh untuk sepakbola usia dini dan muda, khususnya di wilayah Paser. Karena mereka adalah generasi yang akan membawa nama Kabupaten Paser bersinar di pentas yang lebih besar,” ujar Andi dengan penuh optimisme.
Festival U-12 FOSSKA Paser bukan hanya tentang kompetisi, melainkan sebuah perayaan. Anak-anak dari berbagai desa bersatu, berbagi mimpi, dan menunjukkan bakat mereka di lapangan hijau. Dengan dukungan program kolaborasi Dispora Kaltim dan FOSSKA Paser, harapan besar untuk sepakbola Paser perlahan menemukan jalannya, membangun masa depan dari desa-desa kecil yang penuh potensi.
Melalui festival ini, Long Ikis yang menjadi tempat penyelenggaraan tidak sekadar menjadi panggung olahraga, tetapi juga menjadi titik awal perjalanan panjang para pemain muda yang kelak akan membawa kebanggaan bagi daerah mereka. Di setiap sorak, gol, dan tawa yang terdengar, terselip keyakinan bahwa mimpi besar selalu dimulai dari langkah kecil di tanah sendiri. (RED)