Berita

Keterbatasan Tak Halangi Gabsis Sambas Berprestasi di Piala Soeratin U15

anakbola.net – Seperti diberitakan anakbola.net sebelumnya, Gabsis Sambas membuat kejutan di laga semifinal Piala Soeratin U15 (27/2). Dalam match yang berlangsung di stadion Manahan, Solo Gabsis Sambas ‘mencukur’ Banten dengan skor besar 5-2.

Kemenangan Gabsis Sambas atas Banten mengantarkan tim yang mewakili provinsi Kalimantan Barat ini ke Final Piala Soeratin U15. Di partai puncak nanti Kalimantan Barat akan berhadapan dengan Sumatera Barat yang lebih dulu lolos ke Final setelah menaklukan DKI Jakarta.

Prestasi lain dalam ajang ini juga ditorehkan Gabsis Sambas, sementara ini Krisna Sulistia Budianto memuncaki top skor dengan mengoleksi 5 gol. Peluang Krisna cukup besar untuk menjadi top skor di kompetisi ini. Merujuk data top skor yang dirilis pssi.org rata-rata pemain Sumatera Barat baru mencetak satu gol.

Dibalik cerita sukses tersebut ada sebuah ironi. Minimnya biaya pembinaan bagi semua cabang olahraga, termasuk sepakbola bukan cerita baru. Padahal para atlet dituntut untuk berprestasi. Begitupula yang dialami Gabsis Sambas.

Dengan segala keterbatasan yang membelit, Gabsis Sambas justeru nekad melenggang ke putaran nasional Piala Soeratin U15.

Manager Gabsis Firmansyah

Dihubungi anakbola.net melalui pesan WhatsApp, manager Gabsis Firmansyah mengungkap tampilnya Gabsis dievent ini tidak terlepas dari andil Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili. Bentuk dukungan diberikan Atbah melalui anggaran yang tersedia di Dinas Pemuda dan Olahraga.

Eko Suprihatino, Ketua Askab PSSI Sambas

Selain Bupati Sambas, sosok Eko Suprihatino, Ketua Asosiasi PSSI Kabupaten Sambas sangat berperan besar terhadap perjalanan Gabsis dalam kompetisi ini. “Beliau rela berkorban secara moril, materi dan tenaga untuk memfasilitasi anak-anak Gabsis Sambas”, ungkap Firmansyah.

Sementara itu Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dispora) Kalbar serta Asosiasi PSSI Provinsi Kalbar belum terlihat peran sertanya dalam pembinaan terhadap Gabsis Sambas.

Padahal mereka harus menanggalkan atribut klubnya, dengan mengenakan identitas sebagai tim “Kalimantan Barat U-15”. Selain itu untuk melahirkan prestasi seperti ini, para pemain telah dan terus berlatih tanpa kenal lelah. Karena prestasi atlet dalam setiap event senantiasa dinanti oleh masyarakat.

Baca Juga:  26 Pemain Belia Lolos Seleksi Garuda Select, Ini Kata Ketum PSSI

Semoga cerita yang demikian tidak terulang kembali di masa yang akan datang. Agar tidak mempengaruhi prestasi dan mental dari para pemain usia muda.  Atau menimbulkan kekecewaan kepada mereka karena tak bisa mengikuti suatu event sedangkan mereka telah mempersiapkan diri untuk itu.(BSD)

Tampilkan Lainnya

Artikel Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button