Berita

Kepedulian Warga Kampung Cigabel Melestarikan Warisan Klub Sepak Bola Legendaris

anakbola.net – Tidak berlebihan jika sepak bola disebut sebagai olah raga rakyat. Hal tersebut tidak terlepas dari banyaknya orang dari beragam latar belakang yang menggemari, baik dengan memainkan atau sekadar menonton pertandingan cabang olah raga ini. Di kampung Cigabel, desa Cibeuteung Muara, kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ‘fanatisme’ atau kecintaan masyarakat terhadap sepak bola diwujudkan dengan melestarikan klub legendaris milik mereka, yakni Putra Utama FC.

Ketua Putra Utama FC Mohamad Iqbal Sogiri mengisahkan klub sepak bola amatir asal kampungnya ini sempat populer di Kabupaten Bogor pada tahun 1980 – 1990an. Hampir tidak terkalah di setiap pertandingan persahabatan atau sparring, membuat Putra Utama FC disegani klub-klub dari berbagai kecamatan.

Tak hanya bermain di wilayah Kabupaten Bogor pada masa kejayaannya, klub ini kerap menjajal kekuatan klub lain hingga Bekasi dan Bandung. Hanya ketika berlaga di Bandung, Putra Utama FC harus menelan kekalahan telak, dengan skor akhir 0-4.

Seiring perjalanan waktu performa tim tidak lagi secemerlang dahulu. Ketatnya kompetisi antar kampung diikuti munculnya bakat-bakat baru di setiap daerah membuat klub ini melorot prestasinya.

“Tim ini jika diibaratkan klasemen liga, berubah dari tim papan atas menjadi tim medioker”, tutur Iqbal.

Iqbal mengaku salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi klubnya ialah perubahan zaman, dimana generasi penerus di kampungnya berkurang minat untuk menggeluti olah raga ini. Ditambah lagi banyak di antara mereka yang enggan serius dalam berlatih atau pun bertanding. Selain itu kesulitan dalam pendanaan juga dihadapi, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana yang memadai.

Kendati demikian Iqbal dan rekan-rekan pengurus Putra Utama FC serta beberapa pemuda di daerahnya berusaha sekuat tenaga demi melestarikan klub ini.

Baca Juga:  Panaskan Mesin Jelang Liga Pelajar 2022, SMP Negeri 18 Depok Ikut Trofeo

“Saya berusaha tetap melestarikan tim ini, karena tim ini adalah tim klasik yang punya nama dan tetap di segani, walaupun sulit, tapi saya yang sekarang menjadi ketua tim ini, tetap berusaha agar tim ini tetap eksis.

Setapak demi setapak dilalui Iqbal dkk dalam menjaga klub sepak bola legendaris yang diwariskan pendahulunya. Kepada para pemain selalu ditanamkan paradigma bahwa klub tersebut merupakan milik bersama. Karena itu perlu soliditas membangun dan merawat Putra Utama FC. Dengan demikian segala kebutuhan tim baik saat latihan dan bertanding dipenuhi dengan cara bergotong royong termasuk oleh para pemain.

“Saya ingin membangun sifat mandiri pada anak-anak”, tegas staf TU di Badan Siber dan Sandi Negara.

Para pemain Putra Utama FC bergotong royong mempersiapkan lapangan.

 

Sekilas Tentang Putra Utama FC
Pada saat kelahirannya di tahun 1980-an klub ini belum menggunakan nama Putra Utama FC. Sempat pula beberapa kali berganti nama.

“Yang saya ingat sebelum memakai nama Putra Utama FC, tim ini memakai nama Halilintar FC. Penggunaan nama Putra Utama FC seingat saya terjadi pada tahun 1996,” ujar Iqbal mengenang klub kebanggaan kampungnya itu.

Tujuan utama dibentuknya klub ini, seperti hal-halnya klub-klub tetangga di daerah sekitar Cigabel, yaitu sebagai wadah dan sarana menyalurkan hobi, bakat serta sebagai wadah untuk menjauhkan generasi muda dari aktifitas-aktifitas yang menjurus kepada perilaku negatif atau kriminal.

Keberadaan Putra Utama FC bukanlah sebagai klub profesional atau klub komersil, melainkan hanya klub sepak bola amatir. Lingkupnya pun sebatas organisasi persatuan sepak bola di wilayah lingkungan RT.001/005 Kp. Cigabel Desa Cibeuteung Muara.

Mohamad Iqbal Sogiri, Ketua Putra Utama FC

“Karena di desa kami, banyak sekali terdapat klub-klub amatir lainnya dan saling bersaing untuk menjadi yang terbaik di desa kami,” imbuh Iqbal

Baca Juga:  8 Tim Bersaing Menuju Partai Puncak Sadulur Cup

Meskipun masih seumur jagung, di masa-masa awal perjalanan, Putra Utama FC berhasil menyabet gelar juara antar Rukun Tetangga (RT) di desa Cibeuteung Muara. Gelar perdana sekaligus yang terakhir. Karena paska kemenangan itu, turnamen serupa tidak pernah diselenggarakan lagi, dengan alasan faktor keamanan.

Memasuki periode tahun 90-an turnamen-turnamen sepak bola belum menjamur seperti sekarang, sehingga klub ini hanya mengisi rutinitas dengan sparring.

Saat ini Putra Utama FC diarsiteki oleh Ma’mun salah seorang veteran dari klub ini pula. Berbekal pengetahuan dan pengalaman mengikuti latihan di Pelita Jaya Sawangan, Ma’mun membangun timnya agar dapat berkompetisi di kancah sepak bola amatir.

Setelah empat dekade eksistensi klub asal Cigabel ini, sebagai pemegang tongkat estafet kepemimpinan dari pendahulunya, Iqbal dan timnya tengah berjuang keras demi menorehkan prestasi. Karena dengan sederet prestasi yang mampu direngkuh, merupakan ikhtiar agar Putra Utama FC terus lestari. (BSD)

Tampilkan Lainnya

Artikel Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button