anakbola.net – Peribahasa kecil-kecil cabe rawit cocok disematkan kepada M. Fahri Rasya Humaidi, seorang siswa di sekolah sepak bola (SSB) Jayakarta. Berposisi sebagai penjaga gawang, Umay begitu dirinya akrab disapa memiliki kualitas dalam beberapa aspek sehingga disebut-sebut “Andritany Kecil”. Apalagi dari postur dan perawakannya juga mirip dengan Andritany Ardhiyasa ketika masih berlatih di SSB Jayakarta.
Asisten pelatih SSB Jayakarta, Mahiwal Akbar menggambarkan jika Umay punya kemiripan dengan penjaga gawang Persija yang baru saja membawa timnya menjadi juara Piala Menpora 2021. Menurut Akbar, anak asuhnya tersebut cukup bagus dalam positioning dan cermat dalam membaca arah bola. Tidak saja piawai dalam melindungi gawang dari kebobolan, Umay mampu berperan sebagai leader (pemimpin), teristimewa dalam mengkoordinir pertahanan.
Kepercayaan diri pemain kelahiran Jakarta, 18 Mei 2011 itu juga patut diacungi jempol. Dimana ia dapat berkomunikasi dengan baik kepada rekan setimnya. Dimata Akbar, M. Fahri Rasya Humaidi juga dianugerahi kecerdasan dan visi bermain yang baik pula. Sehingga dia begitu cermat mengalirkan bola dalam rangka membangun serangan.
Meski memiliki postur tubuh terbilang belum ideal untuk penjaga gawang seumurnya, Umay menutupi kekurangannya itu dengan kelincahan dan refleks yang bagus. Alhasil dia menjadi andalan di garis pertahanan untuk mencegah pemain lawan mencetak gol.
Memiliki ‘darah kiper’ dari sang Ayah, Umay mulai berlatih di SSB Jayakarta sejak 7 Juli 2018 silam. Ditangani pelatih-pelatih profesional, kurikulum dan sarana pelatihan yang cukup memadai, dengan tekun serta kedisiplinan, Umay mengasah kemampuannya menjadi pendekar di bawah mistar gawang.
Tak ayal, pemilik tinggi badan 136 cm ini berhasil menorehkan sejumlah prestasi bersama tim SSB Jayakarta KU-2011. Baru-baru ini Umay memboyong trofi juara Tajimalela dan juara keempat ISN Soccer Cup I 2021. Sebelumnya, sempat meraih juara ketiga OKKY Jelly Drink Cup dan Fourfeo HUT Republik Indonesia ke-75 tahun 2020. Kemudian menjadi Runner Up BNI Cup 2019. Masih di tahun yang sama, turut menghantarkan timnya merebut peringkat keempat Putra Agung Cup II.
Pemain cilik yang hobi menggambar dan bermain lego ini mengaku pertandingan paling berkesan adalah ketika melawan Pelita Jaya Soccer School di ajang BNI Cup. Menginjak tahun ketiga menggeluti sepak bola, banyak suka dan duka yang dirasakan oleh Umay.
“Bermain dan bertanding bola itu bisa mendapat banyak teman dan pengalaman. Kalau yang sedih itu saat kalah dalam pertandingan. Tetapi pelatih dan keluarga mengajarkan untuk bisa selalu siap menerima kekalahan,” tuturnya.
Kepada anakbola.net, Umay mengatakan bercita-cita bisa seperti Andritany yang sempat membela Tim Nasional Indonesia. Oleh karena itu ia akan terus berlatih dengan keras agar dapat mewujudkan impiannya tersebut. (BSD)
