AnakBola – Samarinda tak pernah kehabisan cerita tentang bakat muda yang tumbuh dari tanah berdebu dan semangat yang tak pernah padam. Di pekan kelima Liga Muda ASSKA Kaltim U-13, satu nama kembali mencuri perhatian—Tiga Boy Samarinda.
Mereka bukan sekadar tim. Mereka adalah kumpulan anak-anak yang tumbuh dengan bola di kakinya dan mimpi di langit matanya. 15-20 April 2025 nanti, mereka akan membawa nama Kaltim ke panggung Barrati Cup 2025 International di Sidoarjo.
Undian menempatkan mereka di Grup D, bersama lawan-lawan tangguh seperti Akademi Safin Patih (Jateng), Nweland FS (Jabar), dan Fegasus (Jatim). Sebuah grup yang disebut-sebut sebagai “grup neraka”.
Tapi seperti kata sang manajer tim, Tony, “Mental kami bukan untuk mundur. Justru inilah saatnya menunjukkan bahwa kami ada.”
Sebelum menantang atmosfer kompetisi level nasional, Tiga Boy tampil impresif di pekan kelima Liga Muda, Minggu (13/4/2025). Mereka mencatatkan dua kemenangan krusial—menekuk Aggas Sempaja 1-0 dan membungkam SSA Samarinda dengan clean sheet lima gol tanpa balas. Satu-satunya kekalahan mereka datang dari pemuncak klasemen pekan sebelumnya, Llb Loa Duri, dengan skor tipis 0-1.
Turnamen ini menjadi pemanasan terakhir sebelum mereka terjun ke Barati Cup, turnamen elite yang akan menjadi ujian sekaligus panggung pembuktian bagi Tiga Boy. Mereka dijadwalkan bertolak dari Samarinda pada Selasa (15/4), membawa 16 pemain terbaik yang dipilih bukan hanya karena ball control dan passing accuracy, tetapi juga karena hati dan daya juang mereka.
Bermain di Barati Cup akan menantang segalanya—tempo permainan, taktik, dan tentu saja mental. Tapi dari cara mereka berlari, berburu bola, dan memeluk kemenangan di lapangan lokal, keyakinan itu tumbuh: bahwa mimpi anak-anak Indonesia bisa dimulai dari mana saja—termasuk dari sini, dari timur Kalimantan.
Turnamen lokal memberi ruang untuk konsistensi, pengasahan mental bertanding, dan adaptasi taktik—semua elemen penting untuk menjawab tantangan di panggung nasional. (RED)
