
AnakBola – Langkah SSB Tunas Negeri di fase knock-out putaran nasional Piala Soeratin U-17 terancam terhenti setelah kekalahan dramatis 2-3 dari Gamalama Sinar Utara di Lapangan Banyuanyar, Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (10/12). Meski gol dari Sadam dan Panji, yang masuk sebagai pemain pengganti, sempat memberikan harapan, Tunas Negeri gagal memaksakan hasil imbang.
Kini, segalanya dipertaruhkan di laga pamungkas Grup B melawan Gabsis Sambas yang dijadwalkan berlangsung Kamis (12/12) pagi di Lapangan Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Kemenangan menjadi harga mati bagi Marcelo dan kawan-kawan untuk menjaga asa lolos, mengingat mereka tidak boleh bergantung pada hasil pertandingan Gamalama Sinar Utara melawan Persikos Kota Sorong.
Dengan koleksi tiga poin, lima gol memasukkan, dan dua gol kebobolan, Tunas Negeri sebenarnya unggul produktivitas dibandingkan Gamalama Sinar Utara yang memiliki poin sama namun hanya mencetak tiga gol dan kebobolan dua kali. Namun, posisi mereka tetap belum aman.
Pertandingan terakhir ini bukan sekadar laga biasa—ia adalah arena di mana mimpi digantung di ujung senar tipis, dan semangat diuji di bawah tekanan. Is now or never, momen di mana setiap detik bernilai, setiap gerakan menentukan. Gabsis Sambas, yang baru mengantongi enam poin, juga tak sepenuhnya aman. Mereka membutuhkan kemenangan atau hasil seri untuk memastikan gelar juara Grup B sekaligus menjaga momentum ke fase berikutnya.
Di sisi lain, Tunas Negeri datang dengan harapan yang tertatih namun tetap membara. Keduanya berada di ujung tanduk, menjadikan laga ini lebih dari sekadar pertarungan—ini adalah perang kehormatan. Tanpa celah, tanpa ragu, hanya ada satu pilihan: menang atau pulang.