Shin Tae-yong Pimpin Revolusi Di Tubuh Timnas

anakbola.net – Resmi ditunjuk menjadi manajer dan pelatih oleh PSSI akhir tahun lalu (28/1/2019), Shin Tae-yong secara perlahan mulai rombak skuat Timnas Indonesia. Revolusi Timnas diwujudkan Shin Tae-yong dengan menggaet mayoritas pemain muda untuk dipimpinnya.

Tidak tanggung-tanggung juru taktik asal Korea Selatan itu hanya menyisakan sedikit porsi untuk pemain senior. Hanya ada tiga orang pemain yang usianya sudah memasuki kepala tiga (30 tahun-an), yakni Ilija Spasojevic, Irfan Bachdim, dan Stefano Lilipaly.

Selebihnya dalam 34 nama pemain yang terdaftar buat mengikuti pelatnas persiapan laga Kualifikasi Piala Dunia 2020, dihuni pemain muda belia.

Untuk pemain dengan usia sekitar 18 belas tahun, ada nama Muhammad Adi Satrio, Alfaendra, Dewangga, Pratama Alif, dan Irfan Jauhari. Shin Tae-yong juga memboyong pemain andalan Timnas Indonesia U-22 yang sempat bertanding di SEA Games, diantaranya Osvaldo Haay, Saddil Ramdani, juga Bagas Adi.

Tidak ketinggalan masuk dalam skuat nama-nama yang telah memperkuat Tim Merah-Putih sepanjang lima tahun terakhir. Kategori ini ada nama Muhammad Riyandi (kiper), Firza Andika, Asnawi Bahar (bek), Rahmad Irianto, Rizky Eka Pratama (gelandang).

Pemain muda tersebut merupakan pemain-pemain veteran Timnas Indonesia U-19 di era Indra Sjafri dan Fakhri Husaini.

Perubahan drastis di bawah kepemimpinan Shin Tae-yong yang dikontrak selama empat tahun ke depan itu, merespon hasil di Kualifikasi Piala Duni Zona Asia.

Dikutip dari bola.com“Indonesia sudah menelan lima kekalahan. Sekarang waktunya untuk melakukan regenerasi. Itu merupakan gagasan bagus dari Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan,” ungkap Shin Tae-yong.

Hal itu menjadi latar bagi pelatih anyar tim Garuda untuk melakukan perubahan melalui pergantian atau regenerasi pemain. Keputusan berani ini tentunya patut untuk diapresiasi. Mengingat di era Simon McMenemy, ‘pil pahit’ harus ditanggung oleh Timnas Indonesia.

Sebagaimana kita ketahui, ketika itu Simon amat bergantung pada pemain gaek yang dianggap matang pengalaman. Sayangnya timnas terseok-seok melakoni laga Kualifikasi Piala Dunia Grup G. Tak ayal lima kekalahan beruntun harus ditelan timnas. Rentetan hasil buruk itu membuat Tm Merah-Putih terpuruk di dasar klasemen tanpa meraih poin.

Situasi ini membuat Shin Tae-yong coba berspekulasi dengan skuat yang sebagian bersar diisi pemain belia. Namun di sisi lain, dengan peluang tampil di Wold Cup yang telah kandas dapat dipergunakan untuk menambah jam terbang bagi pemain muda tersebut. Dan ini merupakan investasi bagi timnas.