anakbola.net – Saat ini pemerintah (Kementerian Pemuda dan Olahraga) tengah menyusun protokol keolahragaan tatanan baru. Demikian pula dengan PSSI, federasi sepak bola di tanah air itu juga sedang merampungkan protokol kesehatan yang sesuai arahan WHO, FIFA, AFC dan Kementerian Kesehatan.
Meskipun belum ada pedoman aman pelaksanaan kegiatan keolahragaan secara resmi, namun bagi pengelola sekolah sepak bola dan orang tua siswa/pemain belia bisa merujuk “Protokol Latihan di Masa Transisi Pandemi” yang dirilis oleh LigaTopskor.
Berikut ini anakbola.net uraikan ketentuan dari protokol latihan sepak bola bagi pemain belia yang diadopsi dari guidelines versi Queensland Premier League (liga negara bagian Australia) tersebut.
Selalu menjaga jarak aman dalam setiap kesempatan berinteraksi/berkomunikasi atau ketika berpapasan dengan orang lain (social/physical distancing).
Karena penggunaan ruang ganti tidak dianjurkan, maka peralatan latihan sudah disiapkan/dikenakan sejak dari rumah.
Demi menghindari adanya interaksi yang terjadi diantara siswa maupun orang tua siswa(terjadi kerumunan), para peserta latihan baru diizinkan masuk ke lapangan 5 menit sebelum kegiatan latihan dimulai.
Setiap siswa/pemain menggunakan wadah makanan dan minuman miliknya masing-masing.
Orang tua atau pengantar tidak dibenarkan berada di lapangan dan area sekitarnya.
Harus dihindari terjadinya kontak antar siswa/pemain saat melakukan latihan drills.
Mengurangi sentuhan dengan menggunakan tangan terhadap peralatan latihan.
Senantiasa mencuci tangan dan menggunakan handsanitizer ketika rehat atau turun minum.
Agar tidak terjadi interaksi/komunikasi berlebihan, usai latihan para siswa/pemain secara bertahap meninggalkan lokasi latihan.