Serba Serbi

Demi Sikap Politik Timnas Indonesia Urung Tampil Pada Piala Dunia 1958

Indonesia sempat taklukkan tim China di putaran kualifikasi

anakbola.net – Sejarah sempat mencatat keikutsertaan Indonesia pada Piala Dunia (World Cup) 1938. Kala itu Indonesia masih bernama Hindia Belanda. Setelah hampir dua dekade sejak penampilan perdananya di World Cup, Timnas Indonesia kembali menjajaki ketatnya event sepak bola paling bergengsi itu.

Kualifikasi Piala Dunia Swedia 1958, menjadi ajang Indonesia mencoba peruntungannya. Tergabung di Grup 1 Zona Asia dan Afrika, Timnas Indonesia sempat melenggang dengan mulus setelah menang WO atas China Taipei (sebutan bagi Taiwan) pada putaran awal. Hasi ini membawa Indonesia ke babak kualifikasi 1.

Pada putaran kualifikasi 1, Timnas Indonesia hanya berhadapan dengan China (RRC) lewat sistem kandang tandang.Laga pertama yang digelar di Jakarta, membawa keberuntungan bagi Timnas. Unggul 2-0 berkat dua gol yang dilesakkan Ramang, menjadi modal bagi Indonesia saat melawat ke China.

Pada pertemuan kedua, China menang 4-3 di kandangnya. Hasil ini membuat kedua tim harus menjalani laga play-off di Yangon dan berakhir dengan skor 0-0. Indonesia pun dinyatakan berhak lolos ke fase berikutnya berkat selisih gol.

Di fase ini Timnas Indonesia bergabung dengan Sudan, Mesir, dan Israel. Keberadaan Israel di grup ini membuat Indonesia mengusulkan agar FIFA menggelar di pertandingan di tempat netral. Pasalnya Indonesia tidak mengakui kedaulatan Israel. Sayang, permintaan tersebut ditolak FIFA. Indonesia pun mengurungkan langkahnya untuk tampil di putaran final Piala Dunia.

Brasil, Juara Piala Dunia 1958 (Foto: https://www.idfootballdesk.com/)

Meskipun resmi mengundurkan diri di Piala Dunia 1958, ada hal yang menarik dari Kualifikasi Piala Dunia 1958 bagi Indonesia. Saat laga digelar di Jakarta pada 12 Mei 1957, menurut pemberitaan Harian Merdeka dan Harian Umum, tim China berkekuatan 16 pemain tiba di Bandara Kemayoran, Jakarta, 5 Mei 1957.

Pertandingan yang digelar di Lapangan Ikada, kawasan Monas saat itu dipadati 80 ribu orang penonton. Tak ketinggalan Bung Hatta dan Duta Besar China serta Myanmar turut menyaksikan jalannya pertandingan.

Baca Juga:  Pemain Sepak Bola Harus Memiliki Etos Kerja

Selain itu Tai Lin-tjhing, pelatih kepala Timnas China rupanya merupakan orang Indonesia. Dalam karirnya sebagai pesepakbola Lin-tjhing sempat merumput di Jakarta ketika bergabung bersama Union Makes Strength (UMS) di tahun 1930.

Kabarnya Lin-tjhing sangat bahagia bisa kembali ke Indonesia, dan itu terjadi setelah 20 tahun ia meninggalkan tanah air. Kesempatan bisa menginjakkan kaki di Indonesia dimanfaatkannya untuk berjumpa koleganya.
Kembali ke pertandingan antara Timnas Indonesia dan China,Timnas Indonesia yang ditangani Antun Pogacnik, dan China sama-sama tampil ofensif dengan lima penyerang. Namun, di babak awal Indonesia sempat kesulitan karena buta akan kekuatan China.

Sepanjang pertandingan babak pertama, tim Tamu membukukan hampir 90 persen penguasaan bola (ball possession). Beruntung, Timnas punya duet Chaerudin dan Thio Him Tjiang yang sangat solid sehingga menjaga area pertahanan. Kokohnya pilar pertahanan Indonesia membuat penyerang China sulit menembusnya.

Tak kalah dengan kedua pemain belakang tersebut kiper Maulwi Saelan juga tampil brilian. Disokong dengan lini tengah yang diisi Rukma, Kiat Sek, dan Tan Liong Houw, membuat China semakin tak berdaya.

Pertahanan Timnas Indonesia di masa itu memang terkenal solid, terlebih sejak penampilannya di Olimpiade Melbourne 1956. Kesolidan benteng pertahanan Timnas Indonesia merupakan kunci sukses menaklukkan Negeri Tirai Bambu. (BSD)

Sumber: www.bola.com

Tampilkan Lainnya

Artikel Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button