anakbola.net – Berlatih bola sejak duduk di bangu sekolah dasar (SD), Syarif Irfaduay sampai saat ini masih setia bermain pada turnamen antar kampung (tarkam). Pria yang akrab disapa Duay ini juga kerap tampil dalam pertandingan kompetitif di kalangan klub sepak bola amatir yang ada di Kalimantan Barat (Kalbar).
Bagi Syarif Irfaduay meskipun hanya bermain di kompetisi tidak resmi, namun ia merasa euforia bermain tarkam tidak kalah dengan pertandingan resmi. Dari bermain tarkam pemain yang tercatat sebagai pegawai tidak tetap (PTT) Dinas Perikanan Kota Singkawang ini juga mendapatkan bayaran yang dapat menambah pemasukan rumah tangganya.
“Suka duka sebagai pemain sepak bola amatir tentu ada, yang paling disukai yaitu pas (saat, red) banyak turnamen tarkam yang digelar. Sementara duka sebagai pemain tarkam, seperti saat ini ketika musim virus Corona ini membuat sepi job bermain tarkam”, tutur Duay sembari tertawa.
Memiliki kemampuan sliding dan heading yang tidak bisa disepelekan, pemain yang kini bergabung dengan Bintang Natuna FC Singkawang itu kerap menjadi pemain bertahan andalan timnya. Sebagai bek tengah Duay merupakan pemain belakang yang kokoh dan sigap dalam menghalau serangan dari pemain lawan. Tak hanya piawai di posisi center back, penggawa Bintang Natuna FC juga mampu bermain sebagai bek kanan, gelandang hingga penyerang.
Walau kerap membawa timnya mengangkat trofi, tak jarang Syarif Irfaduay masih kurang cermat dalam mengambil keputusan. Sehingga tindakan yang diperbuat di lapangan menjadi blunder yang berujung pada terancamnya lini pertahanan.
Seiring pengalamannya mencecap ‘asam garam’ dunia sepak bola, sederet prestasi telah ditorehkan pemain kelahiran 8 Februari 1992 ini. Diantaranya pada tahun 2005 silam turut menghantarkan timnya menjuarai Porseni tingkat SMP Se-Kalbar, kemudian juara PERSIWANG 2008-2020. Pernah pula menjadi juara ketiga Brigif Cup 111 2016, juara 3 piala PSSI Kota Singkawang 20016, juara pertama Garuda Cup 2 Setapuk 2017, dan runner up di ajang Yonzipur Anjungan 2017.
Terakhir pada tahun 2019 lalu, bersama timnya Duay berhasil memboyong trofi juara kedua Papi Cup Sui Jaga B, Kabupaten Bengkayang dan sebagai kampiun Tanjung Buluh Sambas, dan masih banyak gelar juara lainnya yang diraih pemain yang mengidolakan Sergio Ramos (Real Madrid) tersebut.
Bagi Duay, pencapaian tersebut tidak lepas dari peran para pelatihnya. “Terima kasih buat pelatih yang sudah melatih saya siapapun itu. Kalian telah membagi ilmu sepakbola kepada saya, sehingga saya bisa seperti sekarang”, ungkapnya.
Sering tampil di turnamen antar kampung bukan berarti Duay melupakan impiannya untuk menembus Timnas Indonesia atau bisa membela salah satu klub peserta Liga 1 dan Liga 2. Oleh karena itu dirinya berharap agar kompetisi persepakbolaan di kota Singkawang bergulir secara kontinu, sehingga diminati oleh anak-anak di ‘Kota Amoy’.
Menurut pemain yang juga hobi badminton dan volley ball ini, dengan maraknya kompetisi sepak bola di daerahnya, menjadi sarana lahirnya bakat-bakat sepak bola terbaik di Kalimantan Barat. (BSD)
