anakbola.net – Pemerintah telah menetapkan kebijakan social distancing untuk tujuan mencegah meluasnya penyebaran virus Corona atau COVID-19. Bagi sebagian orang tentu akan merasa jenuh dalam tempo waktu yang panjang harus tetap berada di rumah, stay at home.
Namun, tetap berada di rumah dalam rangka melaksanakan physical distancing sesuai anjuran pemerintah merupakan kegiatan yang bermanfaat bagi keselamatan dan kesehatan. Oleh karena itu setiap orang hendaknya mendukung sepenuhnya usaha untuk memutus rantai penyebaran COVID-19.
Bagi para pemain sepak bola, banyak hal yang bisa dilakukan di rumah selama pandemi virus yang telah merenggut banyak korban itu. Bahkan beberapa diantara kegiatan yang dilakukan di rumah tak hanya bermanfaat buat diri sendiri, namun juga bagi orang lain.
Hal itu yang mungkin ada di benak, Muhammad Sheva Chairi salah seorang pemain sepak bola asal Sekolah Sepak Bola (SSB) Fifa Farmel. Sejak SSB Fifa Farmel meliburkan latihan bersama, pesepakbola muda kelahiran Depok, Jawa Barat tiga belas tahun silam itu selalu melakukan latihan secara mandiri.
Menurut Sheva, latihan mandiri yang rutin dijalaninya merupakan cara untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuhnya. Selain itu latihan yang kerap dilakukannya itu bertujuan untuk mematangkan skill bermain sepak bola. Karena itu kendati berada di rumah, Sheva tak pernah absen untuk melatih fisik maupun teknik permainan sepak bola.
Memanfaatkan sebidang lahan yang ada berada di muka rumahnya, gelandang Fifa Farmel ini berlatih dengan menggunakan peralatan pendukung seperti cone dan resistance band. Alat bantu tersebut dirasa cukup memadai dalam melatih teknik sekaligus meningkatkan kekuatan otot kaki.
Dengan latihan rutin seperti itu membuat seorang pemain sepak bola tidak akan menurun kemampuan teknik bermain, serta kehilangan kekuatan dan kelincahan fisik tatkala kembali bermain dalam suatu pertandingan.
Setiap hari Sheva meluangkan waktu berlatih sebanyak dua kali, yakni di pagi hari dan pada sore hari. Masing-masing sesi latihan membutuhkan waktu selama kurang lebih 30 menit.
“Sebelum ada wabah virus Corona, aku memang sudah rutin melakukan latihan sendiri di depan rumah. Itu aku lakukan selepas pulang sekolah. Jadi Alhamdulillah saat ini sudah terbiasa jadinya,” tutur Sheva saat berbincang dengan anakbola.net.
Di mata sang ayah, Sheva yang merupakan anak ketiga dari empat bersaudara ini adalah anak yang rajin. Ketika berada di rumah tak segan ia membantu kedua orang tuanya.
“Sheva memang rajin anaknya. Misalnya kalau lagi libur kerja, tiba-tiba saya mendapati sepeda motor sedang dicuci sama Sheva. Begitupula kepada ibunya, ia pun rajin bantu-bantu,” timpal Ian, ayah Sheva.
Bagi pemain yang sempat menjuarai SUPERMOKH 2019 di Malaysia bersama Fifa Farmel U12 pada Desember tahun 2019 lalu, setiap orang memang harus mempunyai cita-cita buat digapai. Namun itu harus dibarengi dengan kemauan kuat dan rajin berlatih. Tidak cukup sampai disitu usaha tersebut perlu diiringi dengan selalu berdoa dan adanya dukungan dari kedua orang tua.
Pemain yang mengidolakan pemain Brasil, Philippe Coutinho itu berharap kelak dirinya bisa menjadi pemain sepak bola profesional yang memperkuat salah satu klub di Indonesia. Pilhan pertama Sheva ialah Persija Jakarta. (WW)